Alganax
Alganax adalah obat untuk mengobati gangguan kecemasan dan serangan panik dengan atau tanpa agoraphobia. Kandungan utama Alganax, yakni Alprazolam.
Alganax
Merek dagang Alganax antara lain: Xanax, Alprazolam, Opizolam, Apazol, Calmlet, Frixitas, Zypraz, Nuzolam, Zolastin, Zolysan, Atarax
Apa Itu Alganax
Apa itu Alganax?
Golongan: Obat keras dengan resep dokter
Kategori: Obat penenang (sedatif)
Manfaat: Mengobati gangguan kecemasan dan serangan panik dengan atau tanpa agoraphobia.
Digunakan oleh: Dewasa
Ibu Hamil: Alganax termasuk ke dalam kategori D untuk ibu hamil. Studi menunjukkan bahwa obat berisiko terhadap janin. Namun besar manfaatnya lebih besar ketimbang risikonya, terutama untuk mengatasi kondisi yang mengancam jiwa. Konsultasikan ke dokter sebelum Anda menggunakan obat.
Ibu Menyusui: Alganax dapat terserap ke ASI dan masuk ke tubuh bayi. Oleh karenanya, ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakan obat ini dan konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum memakai obat.
Anak-anak: Obat ini hanya dianjurkan untuk orang dewasa.
Bentuk obat: Tablet
Peringatan Sebelum Menggunakan Alganax
Sebelum Anda menggunakan Alganax, perhatikan beberapa hal berikut agar pengobatan dapat berjalan dengan baik:
Beritahu dokter jika Anda memiliki alergi dengan obat yang mengandung Alprazolam.
Informasikan dokter obat-obatan, suplemen, maupun obat herbal yang sedang Anda gunakan saat ini.
Beritahu dokter bila Anda memiliki masalah kesehatan, seperti glaukoma (peningkatan tekanan di mata), penyakit paru, kejang, penyakit ginjal, atau penyakit hati.
Informasikan dokter jika Anda hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui. Alprazolam dapat membahayakan janin dan dapat mengalir ke ASI.
Bicaralah dengan dokter tentang risiko dan manfaat mengonsumsi obat ini jika Anda berusia 65 tahun atau lebih. Orang dewasa yang lebih tua harus menerima alprazolam dosis rendah karena dosis yang lebih tinggi mungkin tidak bekerja lebih baik dan dapat menyebabkan efek samping yang serius.
Jika Anda akan menjalani operasi, termasuk operasi gigi, beritahu dokter.
Dosis dan Aturan Pakai Alganax
Dosis umum Alganax berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Tablet
Tujuan: Meredakan gangguan kecemasan
Dewasa: Dosis 0.25 – 0.5 mg diberikan 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan tiap 3 – 4 hari sekali hingga 3 – 4 mg per hari bila perlu. Durasi terapi umumnya selama 8 – 12 minggu termasuk dosis tapering off.
Lansia: Dosis 0.25 mg diberikan 2 – 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan bila perlu.
Tablet
Tujuan: Meredakan Serangan panik dengan atau tanpa agoraphobia
Dewasa: Dosis 0.5 mg diberikan 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 1 mg tiap 3–4 hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 10 mg per hari bila perlu.
Lansia: Dosis 0.25 mg diberikan 2–3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan bila perlu.
Dokter mungkin akan memulai pengobatan dengan dosis rendah dan secara bertahap meningkatkan dosis.
Manfaat Alganax
Obat Alganax mengandung Alprazolam, yakni obat penenang. Tujuan penggunaan Alganax adalah mengobati gangguan kecemasan.
Gangguan kecemasan merupakan kekhawatiran dan ketakutan yang intens, berlebihan, dan terus-menerus tentang situasi sehari-hari. Sering kali, gangguan kecemasan melibatkan episode berulang dari perasaan cemas dan takut.
Selain perasan cemas berlebih, orang yang mengalami gangguan kecemasan juga menunjukkan gejala berikut:
Peningkatan denyut jantung
Napas menjadi cepat (hiperventilasi)
Tubuh berkeringat dan gemetar
Selain gangguan kecemasan, Alganax juga digunakan sebagai pengobatan panic attack dan atau tanpa agoraphobia.
Serangan panik merupakan episode ketakutan hebat yang muncul tiba-tiba dan memicu reaksi fisik yang parah saat tidak ada bahaya nyata atau penyebab yang jelas.
Serangan panik memiliki banyak variasi, tetapi gejalanya biasanya memuncak dalam hitungan menit, meliputi:
Jantung berdebar diikuti nyeri dada
Perut kram dan mual
Tubuh gemetar dan berkeringat
Sesak napas
Sementara agoraphobia adalah jenis gangguan kecemasan yang membuat seseorang sering menghindari tempat atau situasi yang dapat menyebabkan panik dan membuat dirinya merasa terjebak, tidak berdaya, atau malu.
Alganax dapat meringankan gejala yang muncul dari masalah kejiwaan di atas dengan mengurangi rangsangan abnormal di otak. Ini membantu seseorang untuk dapat menenangkan dirinya.
Cara Menggunakan Alganax dengan Benar
Anda bisa mendapatkan obat Alganax di apotek dan ikuti aturan pakainya berikut ini:
Gunakan obat sesuai petunjuk pada label resep dengan saksama, dan mintalah dokter atau apoteker untuk menjelaskan bagian yang tidak Anda pahami.
Jangan mengurangi atau menambahkan dosis yang sudah ditentukan.
Minum obat di waktu yang sama setiap harinya supaya Anda tidak ada dosis yang terlewat.
Jika dosis terlewat, jangan menggandakan dosis di waktu minum obat selanjutnya.
Minum obat setelah makan dan minum segelas air putih untuk menghindari masalah pencernaan.
Jangan menghentikan pengobatan tanpa izin dokter atau menggunakan obat lebih lama daripada waktu pengobatan yang disarankan dokter.
Bila Anda merasa membaik, beritahu dokter. Kemungkinan dosis obat akan dikurangi menyesuaikan respons tubuh terhadap pengobatan.
Selama pengobatan, sebaiknya tidak mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat karena obat ini dapat menyebabkan kantuk dan mengurangi konsentrasi.
Interaksi Alganax dengan Obat Lain
Hindari penggunaan Alganax dengan deretan obat berikut karena dapat menimbulkan interaksi obat:
Amiodarone
Desipramin
Imipramin
Nefazodon
Flukonazol
Simetidin
klaritromisin
Siklosporin
Diltiazem
Ergotamin
Eritromisin
Pil KB
Fluoxetine
Paroxetine
Sertraline
Interaksi obat dapat menyebabkan penurunan efektivitas obat dan peningkatan dosis yang dapat menimbulkan kondisi yang tidak diinginkan.
Daftar obat di atas mungkin tidak menjelaskan semua kemungkinan interaksi. Jadi, beritahu dokter atau apoteker mengenai obat yang sedang Anda gunakan, baik itu obat resep, suplemen, atau obat herbal.
Efek Samping dan Bahaya Alganax
Sama seperti obat lainnya, penggunaan Alganax dapat menimbulkan efek samping pada beberapa orang. Berikut efek samping yang umum terjadi:
Mengantuk
Pusing
Sakit kepala
Kelelahan
Mudah tersinggung
Banyak bicara
Kesulitan berkonsentrasi
Mulut kering
Peningkatan produksi air liur
Libido menurun
Mual
Sembelit
Perubahan nafsu makan dan berat badan
Kesulitan buang air kecil
Nyeri sendi
Jika Anda mengalami gejala di atas dan tidak kunjung membaik, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.
Beberapa efek samping bisa sangat serius. Jika Anda mengalami salah satu gejala di bawah ini, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan medis:
Kejang
Menguningnya kulit atau area putih mata (jaundice)
Kebingungan
Masalah bicara
Masalah koordinasi atau keseimbangan
Anda bisa saja mengalami reaksi alergi sehingga perlu menghentikan pengobatan dan meminta pertolongan medis segera. Berikut beberapa tanda yang harus diwaspadai:
Ruam kulit
Gatal-gatal
Pembengkakan pada wajah, bibir, atau lidah
Sesak napas