Skip links

Alpara

Alpara

Alpara adalah obat untuk mengatasi gejala flu, seperti demam, hidung tersumbat, sakit kepala, dan bersin disertai batuk. Obat ini bisa diminum dewasa dan anak.
Alpara
Merek dagang Alpara antara lain: Alpara, Alpara Sirup
Apa Itu Alpara?
Apa itu Alpara?
Golongan: Obat bebas terbatas
Kategori: Antihistamin (obat batuk dan pilek)
Manfaat: Meringankan berbagai gejala flu
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak
Ibu hamil: Belum diketahui apakah Alpara bisa membahayakan janin atau tidak. Konsumsi obat ini diperbolehkan selama kehamilan bila manfaatnya lebih besar dari risikonya. Konsultasikan pada dokter jika ingin minum Alpara saat hamil.
Ibu menyusui: Alpara mungkin dapat terserap ke ASI dalam jumlah kecil. Konsultasikan pada dokter sebelum minum obat ini saat menyusui.
Anak-anak: Alpara dapat dikonsumsi oleh anak-anak usia 6–12 tahun. Ikuti instruksi dosis untuk anak pada kemasan.
Bentuk obat: Kaplet dan sirup
Peringatan Sebelum Menggunakan Alpara
Sebelum menggunakan Alpara, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Informasikan pada dokter bila Anda alergi terhadap bahan yang terdapat di obat ini. Dokter akan memberikan alternatif obat yang aman untuk Anda.
Informasikan dokter jika Anda menderita gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, gangguan jantung, hipertensi, stroke, obesitas, diabetes melitus, glaukoma, hipertrofi prostat, hipertiroid, dan retensi urin.
Informasikan pada dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui. Hanya minum obat ini saat hamil dan menyusui berdasarkan anjuran dokter.
Obat ini tidak direkomendasikan bagi anak di bawah 6 tahun, kecuali atas petunjuk dokter.
Konsultasikan pada dokter bila ingin memberikan obat ini bagi lansia. Dokter akan menyesuaikan dosis dan aturan pakainya untuk meminimalisir efek samping.
Obat bisa membuat mengantuk. Jangan mengemudi, mengoperasikan mesin, atau melakukan apa pun yang membutuhkan kesadaran dan konsentrasi penuh.
Beri tahu dokter bila Anda sedang minum obat lain untuk mencegah terjadinya interaksi obat, termasuk obat resep, obat bebas, suplemen, dan produk herbal.
Dosis dan Aturan Pakai Alpara
Dosis Alpara tergantung dengan jenis obat dan usia penggunanya:
Alpara Kaplet
Dewasa dan anak di atas 12 tahun: 1 kaplet, 3 kali sehari
Anak-anak 6–12 tahun: ½ kaplet, 3 kali sehari
Alpara Sirup
Anak-anak 6–12 tahun: 2 sendok takar (10 ml), 3 kali sehari
Manfaat Alpara
Alpara Kaplet dan Alpara Sirup adalah obat yang bermanfaat untuk mengobati gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai batuk.
Bahan-bahan yang terkandung di dalam Alpara Kaplet dan Alpara Sirup di antaranya:
Paracetamol
Paracetamol digunakan untuk menurunkan demam, sakit kepala dan migrain, sakit tenggorokan, serta nyeri dan gejala flu.
Phenylpropanolamine
Phenylpropanolamine adalah dekongestan yang mengatasi hidung tersumbat akibat flu, demam, sinus, dan alergi. Phenylpropanolamine bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah di hidung, sehingga mempermudah pembuangan ingus.
Chlorpheniramine maleate
Chlorpheniramine maleate adalah antihistamin yang mengurangi gejala bersin, gatal, mata berair, dan pilek.
Dextromethorphan
Dextromethorphan digunakan untuk mengobati batuk. Namun, dextromethorphan tidak dapat mengatasi batuk karena merokok, asma, atau emfisema.
Cara Menggunakan Alpara dengan Benar
Ikuti instruksi penggunaan Alpara sesuai dengan petunjuk dokter. Jangan konsumsi obat ini lebih banyak, lebih sering, atau lebih lama dari aturan pakai.
Konsumsi Arsinal sesudah makan.
Arsinal Kaplet umumnya diminum 3 kali sehari dengan bantuan segelas air putih.
Bila Anda mengonsumsi Alpara Sirup, pastikan kocok terlebih dahulu sebelum meminumnya. Gunakan sendok takar untuk meminumnya, jangan gunakan sendok di rumah karena dosis bisa jadi tidak akurat.
Sebaiknya minum Alpara di waktu yang sama setiap harinya untuk mencegah dosis terlewat.
Jika salah satu dosis terlewat, minumlah sesegera mungkin, kecuali jika sudah hampir waktunya untuk meminum dosis berikutnya. Kalau itu terjadi, tinggalkan saja dosis yang terlewat dan minumlah dosis berikutnya pada jadwal biasa. Jangan minum dua dosis sekaligus.
Simpan obat ini di bawah suhu 30°C, di tempat kering dan tidak lembap, serta jangan terkena sinar matahari langsung. Jauhi dari jangkauan anak-anak.
Hentikan penggunaan obat jika Anda mengalami susah tidur, jantung berdebar kencang, dan pusing.
Jika dalam 3 hari kondisi batuk dan pilek tidak kunjung membaik atau malah semakin parah setelah minum obat ini, segera periksakan diri ke dokter.
Untuk mempercepat kesembuhan flu, pastikan Anda mengonsumsi makanan bergizi dan kaya vitamin, minum air putih yang cukup, dan perbanyak istirahat.
Interaksi Alpara dengan Obat Lain
Alpara mengandung paracetamol, phenylpropanolamine, chlorpheniramine maleate, dan dextromethorphan. Seluruh komposisi tersebut dapat menimbulkan interaksi jika digunakan dengan obat lain. Berikut ini adalah beberapa interaksi yang dapat terjadi:
Alpara dapat berinteraksi dengan obat pengencer darah (warfarin), obat kolesterol (cholestyramine), obat untuk mengurangi mual (metoclopramide, domperidone), obat epilepsi (lamotrigine), obat tuberkulosis (isoniazide), obat asam urat (probenecid), dan obat infeksi bakteri (chloramphenicol).
Obat ini punya efek mengantuk dan memperlambat pernapasan. Efek samping tersebut akan makin parah jika Anda sedang minum obat antidepresan, obat tidur, obat pelemas otot, dan obat untuk mengatasi gangguan kecemasan.
Obat ini juga dapat berinteraksi bila Anda mengonsumsi obat pereda nyeri seperti aspirin atau salicylamide.
Hindari mengonsumsi kafein seperti kopi, teh, cokelat, soda, dan minuman bernenergi saat minum Alpara.
Minum alkohol selama mengonsumsi Alpara dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan hati.
Efek Samping dan Bahaya Alpara
Alpara dapat menimbulkan efek samping bagi penggunanya, mulai dari yang ringan sampai serius.
Efek samping umum
Mengantuk
Gangguan pencernaan
Gangguan psikomotorik
Retensi urine
Mulut kering
Sakit kepala
Gelisah
Tremor
Mual dan muntah
Nafsu makan berkurang
Efek samping serius
Takikardia (detak jantung di atas rata-rata dalam keadaan beristirahat)
Aritmia (irama jantung tidak teratur)
Palpitasi jantung (jantung berdegup kencang atau berdebar-debar)
Kerusakan fungsi hati bila mengonsumsi Alpara dalam jangka waktu lama
Reaksi alergi serius (sesak napas, pembengkakan di wajah, lidah, mulut, dan tenggorokan)
Susah buang air kecil
Segera temui dokter bila efek samping tidak kunjung mereda atau Anda mengalami efek samping berat.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!

Leave a comment

Explore
Drag