Aminoleban
Aminoleban adalah obat yang digunakan untuk pengobatan ensefalopati hepatik akibat penyakit hati kronis atau gagal hati.
Aminoleban
Merek dagang Aminoleban antara lain: Aminoleban® Oral, Aminoleban® Injection.
Zat aktif dalam Aminoleban adalah alanine, aminoacetic acid, arginine, cysteine hydrochlorida, histidine, isoleucine, L tryptophan, L valine, leucine, Lysine hydrochloride, methionine, phenylalanine, proline, serin, dan theonine.
Apa Itu Aminoleban?
Apa itu Aminoleban?
Golongan: Obat keras
Kategori: Nutrisi parenteral
Manfaat: Mengobati ensefalopati hati pada pasien penyakit hati kronis hati, dan menyuplai nutrisi penting untuk peningkatan status gizi penderita gagal hati.
Digunakan oleh:
Ibu Hamil: Aminoleban boleh digunakan pada ibu hamil dengan persetujuan dan pengawasan ketat dari dokter setelah mempertimbangkan manfaat dan potensi risikonya.
Ibu Menyusui: Aminoleban dapat terserap ke dalam ASI. Tidak ada penelitian yang memadai untuk membuktikan risiko obat pada bayi saat menggunakan obat ini selama menyusui. Dokter akan mempertimbangkan manfaat dan potensi risikonya sebelum meresepkannya kepada Anda.
Anak-anak: Keamanan obat untuk digunakan pada anak-anak belum diketahui.
Bentuk obat: Larutan steril sediaan infus (Softbag @ 200 ml, 500 ml) dan sediaan serbuk (50 gram/bungkus) untuk diminum.
Peringatan Sebelum Menggunakan Aminoleban
Sebelum menggunakan Aminoleban, beri tahukan dokter bila Anda:
Pernah mengalami reaksi alergi pada Aminoleban atau terhadap salah satu bahan dalam Aminoleban.
Anda tidak dibolehkan menjalani pengobatan dengan Aminoleban jika memiliki penyakit gagal ginjal berat, gangguan metabolisme air dan elektrolit, kelainan metabolisme asam amino disebabkan oleh sebab lain selain hati, dan gagal jantung parah.
Aminoleban boleh digunakan dengan menerapkan perhatian khusus jika Anda memiliki kondisi asidosis berat, kelemahan dan dehidrasi berat, dan gagal jantung kongestif
Informasikan dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lainnya, termasuk obat resep dan non-resep, obat-obatan herbal, hingga suplemen makanan dan multivitamin.
Dosis dan Aturan Pakai Aminoleban
Dosis umum infus Aminoleban berdasarkan tujuan penggunaan dan usia pasien adalah sebagai berikut:
Obat minum (bubuk)
Tujuan: Terapi nutrisi untuk pasien gagal hati atau gagal ginjal.
Dosis umum: 1-3 sachet/hari sebagai makanan tambahan di antara waktu makan utama dan camilan malam sebelum tidur.
Sediaan cair (infus IV)
Tujuan: Pengobatan ensefalopati hepatik akibat penyakit hati kronis atau gagal hati.
Dosis umum: 500-1000 ml larutan Aminoleban per infus intravena. Kecepatan infus vena perifer adalah 1,7-2,7 ml/menit.
Dosis total untuk nutrisi parenteral: 500-1000 ml dalam kombinasi dengan dextrosa atau larutan lain yang kompatibel, diinfus melalui vena sentral selama 24 jam.
Dosis larutan infus akan disesuaikan dengan gejala, usia dan berat badan.
Manfaat Aminoleban
Saat ini obat Aminoleban tersedia dalam dua bentuk, yaitu bubuk untuk pemberian secara oral dan larutan steril untuk infus intravena.
Larutan infus Aminoleban mempunyai kegunaan khusus, yaitu:
Bekerja cepat untuk membantu perbaikan kondisi koma pada pasien dengan ensefalopati hepatik akibat penyakit hati kronis atau gagal hati.
Membantu menurunkan kadar amonia dalam darah, sekaligus membantu meningkatkan fungsi saraf.
Membantu mengatur gangguan asam amino secara efektif pada pasien dengan gagal hati.
Membantu menyediakan nutrisi penting bagi penderita gagal hati.
Sedangkan fungsi Aminoleban dalam bentuk bubuk adalah sebagai berikut:
Melengkapi vitamin dan mineral, lemak, dan kandungan protein tinggi dengan rasio BCAA/AA mencapai 45% (5,425 g) untuk penderita gagal hati/ginjal.
Membantu memperbaiki ketidakseimbangan asam amino penting dalam tubuh.
Cara Menggunakan Aminoleban dengan Benar
Aminoleban diberikan dalam dua cara, yaitu lewat infus intravena dan secara oral (konsumsi lewat mulut. Berikut cara menggunakan Aminoleban yang benar sesuai dengan jenisnya:
Obat minum (bubuk): Larutkan sachet 50 gram ke dalam 180 ml air hangat sekitar 50°C, aduk perlahan hingga larut sempurna, minum sampai habis.
Sediaan cair (infus IV): Dokter atau petugas medis akan menyuntikkan obat langsung ke dalam tubuh melalui pembuluh darah vena perifer. Obat ini dapat dikombinasikan dengan beberapa solusi lain yang kompatibel seperti yang diarahkan oleh dokter.
Pemberian obat kepada pasien lanjut usia karena gangguan fungsi ginjal dan hati, pasien dengan gagal jantung kongestif, asidosis berat, dehidrasi, dan asthenia memerlukan kehati-hatian ekstra.
Oleh karena itu, gunakan Aminoleban hanya jika diresepkan oleh dokter dan hindari penggunaan pribadi. Infus hanya bisa diberikan oleh dokter atau tenaga ahli yang bersangkutan.
Sebelum menggunakan Aminoleban, Anda perlu berdiskusi secara khusus dengan dokter mengenai petunjuk penggunaan obat yang benar dan aman.
Interaksi Aminoleban dengan Obat Lain
Aminoleban dapat menimbulkan reaksi interaksi yang meningkatkan risiko efek samping atau mengurangi efektivitas bahan aktif obat bila digunakan bersamaan dengan beberapa produk lain.
Sebelum menggunakan Aminoleban, Anda harus memberikan semua informasi tentang obat atau suplemen yang diminumnya kepada dokter untuk menyingkirkan kemungkinan interaksi.
Efek Samping dan Bahaya Aminoleban
Selama pengobatan dengan Aminoleban, pasien mungkin mengalami beberapa efek samping berikut:
Nyeri dada
Mual, muntah
Jantung berdebar-debar
Asidosis metabolik, jika Aminoleban diberikan secara cepat atau dalam jumlah banyak
Ruam
Demam
Kedinginan/menggigil
Nyeri pembuluh darah
Sakit kepala
Efek samping Aminoleban dapat berkembang menjadi komplikasi serius, sehingga Anda harus sangat berhati-hati saat menggunakannya.
Beri tahu dokter segera jika Anda melihat salah satu gejala yang tercantum di atas setelah menggunakan Aminoleban.
Jangan lupa, manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!