Amiodarone
Amiodarone adalah obat untuk mencegah dan mengobati beberapa jenis gangguan irama jantung yang serius, seperti fibrilasi ventrikel dan takikardia ventrikel.
Merek Dagang Amiodarone
Merek dagang Amiodarone antara lain: Amiodarone HCL, Cordarone, Kendarone, dan Tiaryt.
Apa Itu Amiodarone
Apa itu Amiodarone?
Golongan: Obat keras.
Kategori: Obat antiaritmia kelas III.
Manfaat: Mengatasi beberapa jenis gangguan irama jantung, seperti fibrilasi ventrikel dan takikardia ventrikel.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak.
Amiodarone untuk ibu hamil: Penggunaan Amiodarone pada wanita hamil dapat meningkatkan risiko efek samping pada janin, misalnya hipotirodisme dan hipertirodisme neonatal, bradikardia neonatal, kelainan perkembangan saraf, kelahiran prematur, dan hambatan pertumbuhan janin. Namun, manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Amiodarone untuk ibu menyusui: Obat ini tidak dianjurkan untuk ibu menyusui, karena Amiodarone dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan kepada dokter jika Anda ingin menggunakan obat ini.
Amiodarone untuk anak-anak: Obat ini dapat digunakan oleh anak-anak, tapi dengan anjuran dan pengawasan dokter.
Bentuk obat: Tablet dan suntik.
Peringatan Sebelum Menggunakan Amiodarone
Sebelum menggunakan Amiodarone, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Informasikan kepada dokter jika Anda alergi terhadap Amiodarone atau memiliki alergi obat. Amiodarone tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat resep atau nonresep lainnya, suplemen gizi, vitamin, atau obat herbal. Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis dan memantau kondisi Anda.
Jangan mengonsumsi Amiodarone kecuali jika diresepkan oleh dokter. Konsumsilah obat ini sesuai resep dan aturan pakai.
Jangan berbagi Amiodarone dengan orang lain, meskipun mereka memiliki kondisi yang sama dengan Anda. Hal tersebut dapat membahayakan mereka.
Amiodarone dapat mempengaruhi kesuburan pada pria dan wanita. Diskusikan dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran tentang efeknya terhadap kesuburan.
Pemeriksaan mata dan tes, seperti rontgen dada, tes darah, dan tes fungsi paru-paru yang direkomendasikan dokter sangat penting untuk dilakukan. Tes-tes ini mungkin perlu dilakukan sebelum dan selama Anda menggunakan Amiodarone.
Banyak obat-obatan termasuk beberapa antibiotik dapat meningkatkan risiko masalah irama jantung yang berpotensi berbahaya jika dikonsumsi bersama Amiodarone. Tanyakan kepada dokter jika Anda mengonsumsi obat yang dapat memperpanjang interval QT.
Amiodarone harus diminum dengan cara yang sama setiap kali, baik dengan atau tanpa makanan.
Dosis dan Aturan Pakai Amiodarone
Berikut ini adalah dosis umum Amiodarone berdasarkan bentuk sediaan obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien:
Tujuan: Untuk mengatasi fibrilasi ventrikel dan takikardia ventrikel.
Bentuk: Obat suntik atau injeksi.
Dewasa: Dosis awal 300 mg atau 5 mg/kg BB dengan injeksi cepat. Dosis lanjutan sebesar 150 mg atau 2,5 mg per kg berat badan.
Lansia: Dimulai dengan dosis yang lebih rendah daripada dosis dewasa.
Bentuk: Injeksi intravena
Dewasa: Dosis awal sebesar 5 mg per kg berat badan selama 20-120 menit. Obat ini dapat diulang jika diperlukan dengan dosis maksimal 1.200 mg per hari.
Lansia: Dimulai dengan dosis yang lebih rendah daripada dosis dewasa.
Bentuk: Tablet
Dewasa: Dosis awal sebesar 200 mg, sebanyak 3 kali sehari untuk satu minggu. Dosis berikutnya dapat dikurangi menjadi 200 mg sebanyak 2 kali sehari. Dosis pemeliharaan kurang dari 200 mg per hari.
Manfaat Amiodarone
Manfaat Amiodarone adalah untuk mencegah dan mengobati beberapa jenis gangguan irama jantung yang serius, seperti fibrilasi ventrikel dan takikardia ventrikel. Obat ini bekerja dengan memperlambat sinyal listrik yang terlalu aktif di jantung, yang menstabilkan irama jantung Anda.
Cara Menggunakan Amiodarone dengan Benar
Amiodarone dapat dibeli di apotek dengan resep dokter. Anda harus menggunakan Amiodarone (sediaan tablet dan injeksi) sesuai dengan aturan pakai atau ikuti anjuran dokter. Jangan menggunakan obat melebihi dosis yang telah ditentukan. Agar hasil pengobatan maksimal, perhatikan hal-hal berikut ini dalam mengonsumsi Amiodarone:
Anda bisa mengonsumsi Amiodarone setelah makan. Minumlah obat ini dengan bantuan segelas air.
Anda akan menerima beberapa dosis obat pertama yang sudah ditentukan rumah sakit, agar bisa memonitor irama jantung Anda.
Jika Anda telah minum obat aritmia lainnya, Anda mungkin perlu berhenti meminumnya secara bertahap saat mulai menggunakan Amiodarone. Ikuti petunjuk dosis dokter Anda dengan sangat hati-hati.
Minumlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak waktu yang sama. Misalkan jika Amiodarone oral (tablet) diminum 3 kali sehari, berarti per 8 jam Anda harus meminumnya.
Penggunaan Amiodarone mungkin memerlukan waktu beberapa minggu sebelum irama jantung Anda membaik. Tetap gunakan obat sesuai petunjuk dokter, meskipun Anda merasa sehat.
Amiodarone dapat memiliki efek jangka panjang pada tubuh. Anda mungkin memerlukan tes medis yang sering saat menggunakan obat ini dan selama beberapa bulan setelah dosis terakhir Anda.
Jika memerlukan operasi (termasuk operasi mata laser), beri tahu dokter bedah bahwa Anda sebelumnya mengonsumsi Amiodarone.
Obat ini dapat mempengaruhi hasil tes medis tertentu. Beri tahu dokter yang merawat bahwa Anda menggunakan obat ini.
Simpan pada suhu ruangan, jauhkan dari kelembaban, panas, dan cahaya matahari.
Interaksi Amiodarone dengan Obat Lain
Amiodarone dapat menimbulkan interaksi jika digunakan dengan obat lain. Berikut ini adalah beberapa interaksi yang dapat terjadi:
Meningkatkan risiko terjadinya gangguan irama jantung yang berbahaya, seperti pemanjangan interval QT jika obat ini digunakan dengan furosemide.
Dapat meningkatkan kadar amiodarone dalam darah jika digunakan dengan cimetidine.
Dapat meningkatkan kadar ciclosporin, clonazepam, digoxin, phenytoin, procainamide, simvastin, dan warfarin dalam darah.
Amiodarone dapat meningkatkan risiko kerusakan saraf jika digunakan bersama rosuvastatin.
Dapat meningkatkan risiko kerusakan liver jika Amiodarone digunakan bersama atorvastatin.
Dapat meningkatkan risiko denyut jantung lambat jika digunakan dengan obat antiaritmia lain, penghambat beta, atau antagonis kalsium.
Untuk menghindari interaksi obat yang berbahaya, konsultasikan dengan dokter jika Anda hendak menggunakan Amiodarone bersama obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Amiodarone
Amiodarone aman digunakan dan jarang menimbulkan efek samping jika digunakan sesuai dengan anjuran dokter. Namun, jika digunakan secara berlebihan, obat ini dapat menimbulkan beberapa efek samping berikut:
Mual atau muntah,
Sembelit,
Sakit kepala,
Insomnia,
Nafsu makan hilang,
Sakit perut,
Gemetar.
Amiodarone juga terkadang menimbulkan efek samping yang cukup serius. Segera ke dokter jika Anda mengalami efek samping seperti di bawah ini:
Masalah pernapasan atau mengi,
Jantung berdebar,
Demam,
Kelenjar getah bening bengkak,
Pembengkakan pada wajah, bibir, mulut, lidah, atau tenggorokan,
Kesulitan menelan atau sesak tenggorokan,
Gatal, ruam kulit,
Kram perut,
Nyeri sendi.
Itu adalah penjelasan tentang Amiodarone, manfaat, aturan pakai, hingga efek samping yang dapat ditimbulkan. Jika ingin membeli obat ini, Anda bisa manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!