Amoxsan
Amoxsan adalah obat antibiotik golongan penisilin yang efektif mengobati infeksi bakteri seperti pneumonia, abses gigi, infeksi telinga, dan tukak lambung.
Merek Dagang Amoxsan
Amoxsan adalah merk dagang untuk Amoxicillin dengan beberapa varian, kapsul 500 mg, 250 mg, drops dan sirup kering.
Apa Itu Amoxsan
Apa itu Amoxsan?
Golongan: Obat keras
Kategori: Obat Antibiotik Penisilin
Manfaat: Mengobati infeksi yang disebabkan bakteri
Digunakan oleh: Dewasa dan anak
Amoxsan untuk ibu hamil:
Amoxsan termasuk obat kategori B pada US FDA. Penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin dan tidak ada penelitian yang memadai pada wanita hamil. Namun, penggunaannya dianjurkan hanya jika benar-benar diperlukan dan manfaatnya lebih besar daripada risikonya.
Amoxsan untuk ibu menyusui:
Amoxsan dianggap aman untuk untuk ibu menyusui. Informasi menunjukkan bahwa hanya sejumlah kecil amoksisilin yang masuk ke dalam ASI. Kadar tersebut diperkirakan tidak akan menimbulkan efek samping pada bayi. Meski demikian, konsultasi dokter anak atau apoteker jika bayi menunjukkan gejala, seperti tidak menyusu sebagaimana biasanya, sakit, diare, sariawan, atau ruam kulit.
Amoxsan untuk anak:
Konsultasikan dengan untuk pemakaian obat ini dan hanya diberikan melalui rekomendasi dokter.
Bentuk obat: Kapsul, drops dan sirup kering.
Peringatan Sebelum Menggunakan Amoxsan
Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum konsumsi Amoxsan, yaitu:
Sebelum mengonsumsi Amoxsan (amoksisilin), beri tahu dokter atau apoteker, jika Anda pernah mengalami reaksi alergi, atau alergi terhadap antibiotik penisilin atau sefalosporin.
Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter atau apoteker riwayat kesehatan Anda, termasuk penyakit ginjal, infeksi virus jenis tertentu, seperti mononukleosis menular).
Amoksisilin dapat mengganggu efektivitas vaksin bakteri hidup, misal vaksin tipus. Beritahu petugas kesehatan Anda bahwa Anda menggunakan amoksisilin sebelum menerika vaksinasi apa pun.
Sebelum menjalani operasi, beri tahu dokter atau dokter gigi Anda tentang semua produk yang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat non resep, dan produk herbal.
Selama kehamilan, obat ini sebaiknya digunakan hanya jika benar-benar diperlukan. Diskusikan risiko dan manfaatnya dengan dokter Anda.
Dosis dan Aturan Pakai Amoxsan
Amoxsan adalah obat antibiotik yang dosis dan lama pemakaiannya perlu konsultasi dokter. Konsumsi obat sesuai jadwal yang ditentukan dan habiskan sesuai anjuran, meskipun Anda merasa lebih baik.
Secara umum, dosis dan aturan pakai Amoxsan, yaitu:
Dewasa
Untuk orang dewasa, dosis yang dianjurkan adalah 750 hingga 1750 mg per hari, dibagi menjadi beberapa dosis yang diberikan setiap 8 hingga 12 jam.
Anak-anak
Untuk pasien anak-anak usia 3 bulan ke atas, dosis Amoxsan yang dianjurkan adalah 20 hingga 45 mg/kg per hari, dibagi menjadi beberapa dosis yang diberikan setiap 8 hingga 12 jam.
Beberapa jenis infeksi yang dapat memanfaatkan Amoxsan dengan berdasarkan aturan pakai berikut ini.
Infeksi H. pylori yang menggunakan Amoxsan bersama dua obat lain:
Untuk terapi tiga obat: 1 g Amoxsan, 500 mg klaritromisin, dan 30 mg lansoprazole diberikan dua kali sehari selama 14 hari.
Infeksi H. pylori dengan pemberian Amoxsan dan Lansoprazole:
Untuk terapi dua obat: 1 g Amoxsan dan 30 mg lansoprazole, masing-masing diberikan 3 kali sehari.
Infeksi S. pyogenes di telinga, hidung, & tenggorokan tingkat ringan hingga sedang:
Tingkat ringan hingga sedang (berat badan >40 kg): 500 mg setiap 12 jam atau 250 mg setiap 8 jam selama 10-14 hari.
Infeksi S. pyogenes di hidung, & tenggorokan tingkat berat:
Tingkat berat (berat badan >40 kg): 875 mg setiap 12 jam atau 500 mg setiap 8 jam selama 10-14 hari.
Manfaat Amoxsan
Manfaat Amoxsan yang mengandung amoxicillin yaitu mengobati berbagai infeksi bakteri, termasuk infeksi dada seperti pneumonia dan abses gigi. Obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri, sehingga efektif dalam mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Selain itu, Amoxsan juga digunakan bersama dengan obat lain untuk mengobati tukak lambung dan usus yang disebabkan oleh bakteri H. pylori, serta mencegah kambuhnya tukak tersebut. Penggunaan kombinasi ini membantu dalam mengatasi infeksi dan mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut.
Amoxsan sering diresepkan untuk anak-anak, terutama untuk mengobati infeksi telinga dan infeksi dada. Penggunaannya yang luas pada anak-anak menunjukkan efektivitasnya dalam mengatasi infeksi yang umum terjadi pada anak.
Cara Menggunakan Amoxsan dengan Benar
Cara penggunaan Amoxsan harus dilakukan sesuai rekomendasi dokter. Agar hasil pengobatan maksimal, perhatikan hal-hal berikut.
Minum Amoxsan sesuai dengan resep dokter. Ikuti semua petunjuk pada label resep dan baca panduan obat atau lembar instruksi yang disertakan.
Usahakan untuk minum dengan pembagian waktu yang merata sepanjang hari, misalnya dengan jeda 8 jam untuk konsumsi tiga kali sehari. Kamu bisa minum pada pagi hari, sore hari, dan sebelum tidur. Pastikan untuk mengambil Amoxsan pada waktu yang sama setiap hari.
Amoxsan dapat diminum sebelum atau sesudah makan, tergantung pada jenis obatnya. Periksa label obat untuk memastikan apakah harus diminum dengan makanan atau tidak.
Telan kapsul atau tablet Amoxsan secara utuh dengan segelas air. Jangan menghancurkan, mengunyah, atau memecahkan tablet.
Jika Anda atau anak Anda menggunakan Amoxsan dalam bentuk cair, pastikan untuk mengocok botol sebelum mengukur dosisnya. Gunakan alat ukur dosis yang disediakan, bukan sendok dapur. Cairan obat ini dapat dicampur dengan air, susu, jus buah, dan segera minum campuran tersebut.
Jika Anda lupa minum obat, maka segera minum begitu Anda ingat, kecuali sudah mendekati waktu dosis berikutnya. Jangan pernah minum obat dua dosis sekaligus atau konsumsi tambahan untuk menggantikan dosis yang terlewat.
Jangan berbagi Amoxsan dengan orang lain, bahkan jika mereka memiliki gejala yang sama. Penggunaan obat harus sesuai dengan resep dan pengawasan dokter.
Jangan menghentikan penggunaan Amoxsan tanpa berkonsultasi dengan dokter, bahkan jika Anda merasa lebih baik. Penghentian obat terlalu dini dapat menyebabkan infeksi kambuh atau menjadi resisten terhadap pengobatan.
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi seperti ruam, gatal, bengkak pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, atau kesulitan bernapas.
Jika Anda mengalami efek samping yang tidak biasa atau mengkhawatirkan, seperti diare berat, sakit perut, atau perubahan dalam jumlah urin, segera konsultasikan dengan dokter.
Simpan tablet dan kapsul Amoxsan pada suhu ruangan, jauh dari kelembapan, panas, dan cahaya. Amoxsan cair mungkin perlu disimpan di lemari es atau pada suhu ruangan, tergantung pada mereknya. Buang obat cair yang tidak digunakan dalam waktu 14 hari setelah dicampur di apotek.
Pastikan untuk tidak menggunakan Amoxsan yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan. Obat yang sudah kedaluwarsa mungkin tidak efektif atau bahkan berbahaya.
Interaksi Amoxsan dengan Obat Lain
Ada beberapa obat yang tidak dapat bercampur dengan baik dengan amoxsan (amoksisilin) yang perlu Anda ketahui.
Metotreksat, digunakan untuk mengobati radang sendi dan psoriasis,
Warfarin, obat untuk mencegah penggumpalan darah,
Obat asam urat, termasuk probenesid atau allopurinol,
Obat antibiotik lainnya.
Selain itu, ada pula kemungkinan Amoxsan dapat membuat vaksin tifoid oral menjadi kurang efektif.
Efek Samping dan Bahaya Amoxsan
Efek samping yang umum dari konsumsi Amoxsan (amoksisilin) terjadi pada sekitar 1 dari 10 orang, antara lain mual dan diare.
Meski tergolong umum, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker Anda jika efek samping ini mengganggu Anda atau tidak kunjung hilang.
Efek samping yang lebih serius dan jarang terjadi, antara lain:
Diare disertai kram perut yang mengandung darah atau lendir atau diare parah yang berlangsung lebih dari 4 hari,
Tinja berwarna pucat dan urine berwarna gelap,
Bagian putih mata atau kulit Anda menguning,
Memar atau perubahan warna kulit,
Nyeri sendi atau otot yang timbul setelah 2 hari minum obat,
ruam kulit dengan bercak merah melingkar,
Beberapa efek samping ini dapat terjadi hingga 2 bulan setelah penggunaan amoksisilin habis.
Selain itu, ada pula efek samping darurat yang harus segera mendapatkan penanganan dokter atau tenaga medis di fasilitas kesehatan terdekat yaitu reaksi alergi yang tergolong berat yang dapat menimbulkan reaksi anafilaksis dengan gejala, seperti:
Bibir, mulut, tenggorokan atau lidah tiba-tiba bengkak,
Pernapasan sangat cepat atau kesulitan bernapas,
Tenggorokan terasa sesak atau Anda kesulitan menelan,
Kulit, lidah, atau bibir menjadi pucat, abu-abu, atau biru,
Anda tiba-tiba menjadi sangat bingung, mengantuk atau pusing,
Pingsan dan tidak dapat dibangunkan,
Lemas, atau tidak merespons seperti biasanya,
Ruam yang tampak bengkak, menonjol, gatal, melepuh, atau mengelupas.