Skip links

Antibiotik

Antibiotik

Antibiotik adalah obat untuk mengatasi infeksi bakteri. Antibiotik akan mencegah bakteri tumbuh dan berkembang biak. Obat ini harus melalui resep dokter.
Jenis, Merek Dagang, dan Dosis Antibiotik
Antibiotik merupakan obat keras yang hanya boleh diminum berdasarkan resep dokter. Berikut penjelasan mengenai berbagai jenis antibiotik, merek dagang, serta dosisnya.
1. Penisilin
Penisilin digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri, termasuk infeksi kulit, dada, dan infeksi saluran kemih (ISK).
Obat dalam kategori antibiotik penisilin: amoxicillin (Amoxil, Holimox, Vibramox), ampicillin (Binotal), oxacillin (Bactocill)
Dosis penisilin:
Amoxicillin
Dewasa, remaja, dan anak-anak dengan BB di atas 40 kg: 500–875 mg setiap 12 jam sekali atau 250–500 mg setiap 8 jam, tergantung pada tingkat keparahan infeksi
Ampicillin
Dewasa, remaja, dan anak-anak di atas 40 kg: 250–500 mg setiap 6 jam sekali.
Oxacillin
Dewasa, remaja, dan anak-anak di atas 40 kg: 500 mg–1 gram setiap 4–6 jam sekali.
2. Tetrasiklin
Tetrasiklin adalah obat antibiotik untuk mengobati jerawat, rosacea, ISK, infeksi saluran usus, infeksi mata, penyakit menular seksual, periodontitis (penyakit gusi), dan infeksi bakteri lainnya.
Obat dalam kategori antibiotik tetrasiklin: doxycycline (Doxicor, Doryx, Oracea), eravacycline (Xerava), minocycline (Dynacin, Minocin, Solodyn)
Dosis tetrasiklin:
Doxycycline
Dewasa dan anak-anak di atas 8 tahun: 100 mg setiap 12 jam di hari pertama, lalu 100 mg sekali sehari atau 50–100 mg setiap 12 jam sekali
Minocycline
Dewasa dan remaja: 200 mg di hari pertama, lalu 100 mg setiap 12 jam
Anak-anak di atas 8 tahun: 4 mg/kg berat badan anak, lalu dilanjutkan dengan 2 mg/kg setiap 12 jam sekali
3. Sefalosporin
Sefalosporin mengobati infeksi serius seperti meningitis dan infeksi paru-paru, serta radang tenggorokan, infeksi telinga, ISK, dan infeksi kulit.
Obat dalam kategori antibiotik sefalosporin: cefadroxil (Cefadroxil, Cefat, Lifadrox, Librocef), cephalexin (Keflex)
Dosis sefalosporin:
Cefadroxil
Dewasa dan remaja: 1–2 gram per hari
Anak-anak: 30 mg/kg berat badan anak per hari
Cephalexin
Dewasa dan anak-anak 15 tahun ke atas: 1–4 gram per hari
Anak-anak 1 tahun ke atas: 25–100 mg/kg berat badan per hari
4. Quinolone
Quinolone adalah antibiotik yang biasanya digunakan sebagai pilihan terakhir karena efek sampingnya yang serius. Obat ini hanya dianjurkan jika antibiotik lain tidak efektif dalam mengatasi infeksi bakteri.
Obat dalam kategori antibiotik quinolone: ciprofloxacin (Girabloc, Volinol, Baquinor Forte), levofloxacin (Cravox)
Dosis quinolone:
Ciprofloxacin
Dewasa: 250–750 mg, 2 kali per hari setiap 12 jam
Levofloxacin
Dewasa: 250–750 mg, 1 kali sehari
5. Lincomycin
Lincomycin digunakan untuk mengobati radang panggul, infeksi intraabdominal, infeksi saluran pernapasan bagian bawah, infeksi tulang dan sendi, dan infeksi vagina. Lincomycin topikal juga digunakan topikal untuk obat jerawat.
Obat dalam kategori antibiotik lincomycin: clindamycin (Albiotin, Cindala Gel, Prolic)
Dosis lincomycin:
Clindamycin
Dewasa: 150–300 mg setiap 6 jam, untuk infeksi serius 300–450 mg setiap 6 jam
Anak-anak dengan berat badan di atas 10 kg: 8–16 mg/kg berat badan per hari, untuk infeksi serius 16–25 mg/kg per hari
6. Makrolid
Makrolid adalah antibiotik untuk menangani pneumonia, batuk rejan, dan untuk infeksi kulit ringan.
Obat dalam kategori antibiotik makrolid: azithromycin (Zithromax, Mezatrin), erythromycin (Erythromycin Dry Syrup)
Dosis makrolid:
Azithromycin
Dewasa: 500 mg–2 gram per hari
Anak-anak di atas 6 bulan: 10–30 mg/kg berat badan per hari
Erythromycin
Dewasa: 400 mg setiap 6 jam atau 800 mg setiap 12 jam
Anak-anak: 30–50 mg/kg berat badan setiap 6 jam
7. Sulfonamida
Sulfonamida bermanfaat untuk mengobati ISK, pneumonia pneumocystis, dan infeksi telinga.
Obat dalam kategori antibiotik sulfonamida: sulfamethoxazole dan trimethoprim (Bactrim, Septra), sulfasalazine (Azulfidine)
Dosis sulfonamida:
Sulfamethoxazole dan trimethoprim
Dewasa: 1 tablet 800 mg sulfamethoxazole dan 160 mg trimethoprim atau 2 tablet 400 mg sulfamethoxazole dan 80 mg trimethoprim. Untuk sirup, 4 sendok takar atau 20 ml setiap 12 jam selama 10–14 hari.
Sulfasalazine
Dewasa: 5 mg–1 gram setiap 6–8 jam per hari. Dosis maksimal 4 gram sehari.
Anak-anak 6 tahun ke atas: 40–60 mg/kg berat badan anak per hari.
8. Glicopeptide
Glicopeptide adalah obat untuk mengatasi infeksi kulit serius, pneumonia akibat infeksi di rumah sakit, dan infeksi bakteri di lapisan dalam jantung (endokarditis). Glicopeptide digunakan dengan cara injeksi di rumah sakit.
Obat dalam kategori antibiotik glicopeptide: dalbavancin (Dalvance), oritavancin (Orbactiv), telavancin (Vibativ), vancomycin (Firvanq)
9. Aminoglikosida
Aminoglikosida biasa digunakan untuk infeksi bakteri serius, seperti infeksi kulit (obat topikal) dan infeksi mata (obat tetes). Aminoglikosida juga diberikan dalam bentuk injeksi di rumah sakit.
Obat dalam kategori antibiotik aminoglikosida: gentamicin (Genalten 0,1 % Cream, Genoptic), tobramycin (Cendo Tobro, Tobrex), amikacin (Amikin, Arikayce)
Dosis aminoglikosida:
Gentamicin topikal
Dewasa dan anak-anak di atas 1 tahun: Oleskan ke kulit 3–4 kali sehari.
Tobramycin drops
Dewasa dan anak-anak: Teteskan setiap 8–12 jam sekali, untuk infeksi mata serius teteskan 3–4 jam sekali hingga kondisi membaik.
10. Carbapenem
Carbapenem adalah antibiotik injeksi yang dapat membunuh bakteri sedang hingga bakteri yang mengancam nyawa seperti infeksi perut, pneumonia, dan infeksi ginjal.
Obat dalam kategori antibiotik carbapenem: imipenem dan cilastatin (Primaxin, Recarbrio), meropenem (Merrem, Vabomere), ertapenem (Invanz)
Apa Itu Antibiotik?
Apa itu antibiotik?
Manfaat: Mengobati berbagai macam infeksi bakteri
Digunakan oleh:
Ibu hamil: Beberapa jenis antibiotik aman dikonsumsi oleh ibu hamil, contohnya penisilin dan sefalosporin. Namun, antibiotik lain seperti tetrasiklin dapat menghambat perkembangan tulang janin, sementara makrolid dapat memengaruhi ritme jantung bayi. Bila Anda memerlukan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri selama, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan keamanan penggunaanya.
Ibu menyusui: Meski umumnya dinilai aman untuk ibu menyusui, antibiotik dapat terserap ke dalam ASI. Anda harus mengikuti instruksi dokter mengenai jenis antibiotik yang aman dan dosis antibiotik yang tepat bagi ibu menyusui.
Anak-anak: Antibiotik boleh digunakan oleh anak-anak. Dosis untuk anak tergantung dari jenis antibiotik, usia dan berat badan anak, serta tujuan obat. Konsultasikan pada dokter mengenai dosis dan aturan pakai yang tepat.
Bentuk obat: Tablet, kapsul, sirup, krim, spray, salep, obat tetes mata, obat tetes telinga, injeksi
Peringatan Sebelum Menggunakan Antibiotik
Sebelum menggunakan antibiotik, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Antibiotik tidak efektif untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti radang tenggorokan, flu, pilek, sinusitis, atau COVID-19. Menggunakan antibiotik untuk infeksi virus dapat meningkatkan risiko resistensi antibiotik dan tidak memberikan manfaat bagi pasien.
Beri tahu dokter tentang semua obat, suplemen, atau pengobatan herbal yang sedang Anda pakai. Beberapa interaksi obat lain dengan antibiotik dapat menyebabkan efek samping negatif atau mengubah efektivitasnya.
Dokter akan memutuskan pengobatan terbaik untuk Anda. Jangan meminta dokter atau tenaga medis untuk meresepkan antibiotik untuk Anda.
Manfaat Antibiotik
Antibiotik bermanfaat untuk mengatasi infeksi bakteri dengan cara membunuh bakteri atau menghentikannya berkembang biak. Antibiotik tidak bisa mengobati infeksi virus seperti pilek, influenza, atau batuk.
Cara Menggunakan Antibiotik dengan Benar
Selalu ikuti instruksi dari dokter. Ada antibiotik yang harus dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Ada beberapa makanan yang dapat memengaruhi efektivitas antibiotik.
Selesaikan antibiotik meski Anda merasa kondisi membaik. Jika Anda menghentikan konsumsi sebelum waktunya, bakteri bisa kembali menginfeksi Anda.
Jangan minum antibiotik yang diresepkan pada orang lain meski ia memiliki kondisi yang sama untuk Anda. Hal ini bisa menimbulkan efek samping.
Minum antibiotik di jam yang sama setiap hari untuk menjaga kadar yang konsisten di tubuh Anda.
Jangan minum antibiotik bila tidak diperlukan karena akan menimbulkan resistensi antibiotik.
Interaksi Antibiotik dengan Obat Lain
Antibiotik dapat berinteraksi dengan beberapa jenis pil KB dan membuatnya tidak bekerja secara optimal. Anda harus berkonsultasi dengan dokter apakah ada metode kontrasepsi lain yang dapat Anda gunakan selama menjalani pengobatan dengan antibiotik.
Hindari minum alkohol karena dapat berinteraksi negatif dengan antibiotik.
Efek Samping dan Bahaya Antibiotik
Efek samping umum dari antibiotik di antaranya:
Sakit perut
Diare
Mual
Kembung
Penurunan nafsu makan
Ruam di kulit
Sensitif terhadap sinar matahari, terutama saat mengonsumsi tetrasiklin
Infeksi jamur pada vagina (ditandai dengan gatal, keputihan, dan rasa nyeri saat berhubungan seksual), dapat diatasi dengan krim antijamur
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!

Leave a comment

Explore
Drag