Skip links

Aripiprazole

Aripiprazole

Aripiprazole adalah obat antipsikotik untuk mengobati gejala gangguan mental, seperti skizofrenia, gangguan bipolar, sindrom Tourette, atau depresi berat.

Aripiprazole
Merek dagang Aripiprazole antara lain: Abilify, Abilify Discmelt, Abilify Maintena, Arinia, Aripraz, Aripiprazole, Arpizole, Aripi, Ariski, Avram, Pipraz, Ripizol, Zipren, dan Zonia.
Aripiprazole
Apa itu Aripiprazole?

Golongan: Obat keras.
Kategori: Antipsikotik
Manfaat: Mengobati gejala skizofrenia, gangguan bipolar, dan sebagai terapi tambahan pada depresi berat yang tidak merespons pengobatan dengan antidepresan saja.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak usia >6 tahun
Ibu Hamil: Aripiprazole termasuk obat kategori C. Studi yang dilakukan pada hewan percobaan membuktikan adanya efek samping obat ini pada janin. Namun, belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. Obat hanya bisa digunakan jika manfaatnya lebih besar daripada risiko terhadap janin.
Ibu Menyusui: Penggunaan Aripiprazole pada ibu menyusui harus dalam pengawasan dokter. Pasalnya, obat ini bisa terserap ke dalam ASI.
Anak-anak: Aripiprazole pada anak-anak perlu diberikan di bawah pengawasan dokter dan sesuai dengan resep.
Bentuk obat: Tablet, tablet cepat larut, dan injeksi.
Peringatan Sebelum Menggunakan Aripiprazole
Sebelum menggunakan Aripiprazole, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:

Hindari konsumsi Aripiprazole jika Anda punya alergi terhadap kandungan obat ini.
Aripiprazole tidak bisa dikonsumsi untuk mengatasi gejala psikosis akibat demensia.
Informasikan ke dokter terkait obat-obatan yang dikonsumsi, termasuk obat herbal dan suplemen.
Beri tahu dokter bila Anda pernah atau sedang menderita penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung, serangan jantung, gangguan irama jantung, gagal jantung, stroke, atau hipertensi.
Informasikan kepada dokter jika Anda menderita penyakit tertentu, seperti penyakit liver, penyakit ginjal, penyakit Parkinsons yang memengaruhi sistem saraf, gangguan prostat, glaukoma atau penyakit mata yang merusak saraf optik, sleep apnea atau gangguan pernapasan saat tidur, epilepsi atau kejang, demensia (penurunan kemampuan berpikir), kolesterol tinggi, dan sel darah putih rendah.
Informasikan dokter bila Anda atau anggota keluarga Anda menderita diabetes atau gangguan mental lain seperti, depresi, gangguan bipolar, atau gangguan obsesif kompulsif.
Hindari mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi Aripiprazole karena bisa menyebabkan kantuk, pusing, dan penglihatan buram.
Informasikan kepada dokter bila Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
Beri tahu dokter terkait pemakaian obat Aripiprazole sebelum menjalankan perawatan gigi atau operasi.
Jangan beraktivitas terlalu lama di luar ruangan agar menghindari paparan sinar matahari. Obat ini bisa mengurangi kemampuan tubuh untuk berkeringat dan memicu terjadinya heatstroke atau tubuh mengalami peningkatan suhu secara drastis.
Segera konsultasi ke dokter bila muncul reaksi obat, efek samping serius, atau overdosis setelah penggunaan Aripiprazole.
Simpan obat dalam suhu ruang atau sekitar 25° C. Hindari paparan sinar matahari secara langsung saat menyimpan obat.
Dosis dan Aturan Pakai Aripiprazole
Dosis umum Aripiprazole berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Obat minum (oral)
Tujuan: Meredakan gejala Skizofrenia
Dewasa: Dosis awal 10-15 mg diminum 1 kali sehari. Selanjutnya dosis pemeliharaan sebesar 15 mg sebanyak 1 kali sehari. Penyesuaian dosis dilakukan dalam jarak minimal 2 minggu oleh dokter. Dosis maksimal tidak lebih dari 30 mg per hari.
Remaja usia >13 tahun: Dosis awal 2 mg dalam 1 kali sehari untuk 2 hari pertama. Dosis ditingkatkan secara bertahap menjadi 5-10 mg sebanyak 1 kali sehari. Dosis maksimal tidak lebih dari 30 mg per hari.
Obat minum (oral)
Tujuan: Mengatasi gejala gangguan bipolar
Dewasa: Dosis awal 15 mg diminum 1 kali sehari untuk terapi tunggal. Jika sebagai terapi tambahan dengan Lithium, dosis awal sebanyak 10-15 mg, 1 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan sesuai kondisi pasien. Dosis maksimal tidak lebih dari 30 mg per hari.
Anak usia >10 tahun: Selama 2 hari pertama, dosis awal 2 mg dalam 1 kali sehari sebagai terapi tunggal atau terapi tambahan bersama lithium atau obat lainnya. Dosis ditingkatkan menjadi 5-10 mg per hari jika diperlukan. Dosis maksimal tidak lebih dari 30 mg per hari.
Obat minum (oral)
Tujuan: Meredakan gejala sindrom Tourette
Anak usia >6 tahun dengan berat badan <50 kg: 2 mg per hari selama 2 hari pertama. Dosis ditingkatkan 5 mg per hari. Nantinya, dosis bisa ditingkatkan secara perlahan hingga 10 mg per hari jika keluhan belum membaik. Anak usia >6 tahun dengan berat >50 kg: 2 mg per hari selama 2 hari pertama. Di 5 hari setelah dosis awal, dosis ditingkatkan hingga 5 mg per hari. Dosis bisa ditingkatkan bertahap hingga 10 mg per hari. Dosis maksimal 20 mg per hari.
Obat minum (oral)
Tujuan: Mengatasi gejala depresi berat
Dewasa: Dosis awal 2-5 mg dalam 1 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan sesuai kebutuhan. Namun, dosis maksimal tidak lebih dari 15 mg per hari.
Obat suntik
Tujuan: Menangani kondisi gelisah pada pasien skizofrenia atau gangguan bipolar episode mania.
Dewasa: Untuk Aripiprazole dalam bentuk suntik, obat ini diberikan langsung oleh dokter.
Manfaat Aripiprazole
Aripiprazole merupakan obat yang bekerja di otak untuk mengobati gejala gangguan mental, seperti skizofrenia. Obat ini bekerja dengan cara menyeimbangkan kembali dopamin dan serotonin, sehingga dapat meningkatkan pikiran, perilaku, dan suasana hati.
Selain itu, Aripiprazole juga digunakan untuk penanganan jangka panjang gangguan bipolar, baik sebagai terapi tunggal maupun sebagai terapi tambahan dengan Litium atau Valproat, terutama untuk pengobatan episode manik atau campuran yang akut.
Aripiprazole juga dapat dijadikan sebagai pengobatan tambahan untuk depresi berat (gangguan depresi mayor) yang tidak cukup responsif terhadap antidepresan tunggal.
Penggunaan Aripiprazole bisa membantu mengobati sindrom Tourette (tic) pada anak-anak yang ditandai dengan gerakan motorik atau ucapan berulang yang tidak bisa dikendalikan.
Cara Menggunakan Aripiprazole dengan Benar
Obat ini termasuk dalam golongan obat keras, sehingga pembeliannya perlu dengan resep dokter. Aripiprazole harus digunakan sesuai dengan resep dokter. Jangan menggunakan obat ini melebihi dosis yang ditentukan. Agar hasil pengobatan maksimal, perhatikan hal-hal berikut ini dalam mengonsumsi Aripiprazole:
Minum obat ini lewat mulut, baik itu dengan atau tanpa makanan seperti yang dianjurkan oleh dokter. Obat ini dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Telan obat secara langsung, tanpa dibelah, dikunyah, atau dihancurkan.
Dosis Aripiprazole akan ditentukan sesuai dengan kondisi medis pasien, usia, dan obat lain yang dikonsumsi.
Dokter umumnya akan menyarankan pemberian Aripiprazole dengan dosis awal yang rendah, kemudian akan meningkatkan dosisnya secara bertahap.
Jangan menambah dosis atau mengonsumsi obat ini lebih sering atau lebih lama dari yang ditentukan.
Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, konsumsi obat ini secara teratur. Tetap minum obat meski Anda telah merasa sehat.
Jangan berhenti minum obat tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kesehatan jiwa.
Interaksi Aripiprazole dengan Obat Lain
Aripiprazole dapat menimbulkan interaksi jika digunakan dengan obat lain. Berikut ini adalah beberapa interaksi yang dapat terjadi:
Meningkatnya risiko hipotensi bila digunakan bersamaan dengan obat antihipertensi.
Peningkatan risiko sindrom serotonin bila dikonsumsi bersama obat antidepresi jenis SNRIs, seperti Venlafaxine atau jenis SSRIs, yaitu fluoxetine.
Dapat meningkatkan efek kantuk dan sedasi jika digunakan bersamaan dengan obat penenang atau obat lain yang memiliki efek depresan sistem saraf pusat, seperti lorazepam.
Terganggunya regulasi suhu tubuh bila digunakan bersamaan dengan agen antikolinergik.
Terjadi peningkatan depresi sistem saraf pusat ketika dibarengi penggunaannya dengan etanol. Hindari mengonsumsi alkohol selama menggunakan Aripiprazole.
Untuk menghindari interaksi obat yang berbahaya, konsultasikan dengan dokter jika Anda hendak menggunakan Aripiprazole bersama obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Aripiprazole
Terdapat beberapa efek samping yang mungkin terjadi selama Anda mengonsumsi Aripiprazole, yaitu:
Meningkatnya nafsu makan
Terjadi penambahan berat badan
Sakit kepala
Gelisah atau agitasi
Insomnia atau sulit tidur
Mudah mengantuk
Hidung tersumbat
Mual
Muntah
Sembelit
Dispepsia atau tidak nyaman di area ulu hati
Sindrom neuroleptik ganas atau reaksi langka akibat penggunaan obat antipsikotik.
Tremor
Kekakuan otot
Segera konsultasi dengan dokter jika muncul efek samping di atas setelah mengonsumsi Aripiprazole. Apabila muncul gejala overdosis, seperti lesu, peningkatan tekanan darah, takikardia (detak jantung lebih dari 100 kali per menit), diare, kehilangan kesadaran sementara, segera hentikan penggunaan obat dan pergi ke dokter.

Leave a comment

Explore
Drag