Skip links

Aspirin

Aspirin

Aspirin adalah golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) untuk mengobati nyeri, peradangan, dan artritis.
Aspirin
Merek dagang aspirin antara lain: Aspilet, Aptor, Ascardia, Astika, Bodrexin, Bodrexin Flu & Batuk PE Sirup, Cardio Aspirin, Contrexyn, Farmasal, Frosit, Glocar, Inzana, Miniaspi, Naspro, Norspirinal, Thrombo Aspilets, Restor
Apa Itu Aspirin?
Apa itu aspirin?
Golongan: Obat keras
Kategori: Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Manfaat: Mengatasi nyeri, peradangan, dan mencegah penggumpalan darah
Digunakan oleh:
Ibu hamil: Aspirin tidak direkomendasikan untuk mengatasi nyeri atau demam selama kehamilan, terutama pada 20 minggu kehamilan hingga persalinan. Aspirin dapat membahayakan janin dan menimbulkan masalah saat persalinan. Obat boleh digunakan jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Penggunaan obat harus melalui pengawasan dan rekomendasi dosis dari dokter.
Ibu menyusui: Aspirin dapat terserap ke dalam ASI. Bila dikonsumsi dalam dosis tinggi, obat ini dapat membahayakan bayi. Jangan minum obat ini tanpa konsultasi dengan dokter.
Anak-anak: Obat ini hanya dianjurkan untuk orang dewasa.
Bentuk obat: Tablet
Peringatan Sebelum Menggunakan Aspirin
Sebelum menggunakan aspirin, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Informasikan pada dokter bila Anda alergi terhadap aspirin, obat penurun demam, atau obat pereda nyeri lainnya (contohnya ibuprofen dan naproxen). Beri tahu juga jika Anda punya alergi lain karena obat ini dapat mengandung bahan tidak aktif yang berisiko menimbulkan reaksi alergi.
Informasikan pada dokter tentang riwayat kesehatan Anda, terutama gangguan pada darah atau penggumpalan darah (hemofilia, defisiensi vitamin K, jumlah trombosit yang rendah), penyakit ginjal, penyakit liver, diabetes, dan lupus.
Informasikan pada dokter jika Anda menderita gangguan pencernaan (maag, heartburn, sakit perut), asma akibat aspirin, benjolan di hidung (polip hidung), asam urat, dan defisiensi enzim.
Beri tahu dokter bila Anda sedang mengonsumsi aspirin sebelum menjalani operasi atau prosedur cabut gigi.
Beri tahu dokter mengenai obat-obatan lain yang sedang Anda konsumsi, seperti obat resep, obat bebas, vitamin, suplemen, dan obat herbal.
Anak-anak dan remaja di bawah 18 tahun tidak boleh minum aspirin jika mereka sedang cacar air, flu, atau penyakit lain yang belum terdiagnosis. Mereka juga tidak boleh minum aspirin kalau baru saja diimunisasi. Minum aspirin dalam kondisi-kondisi tersebut akan meningkatkan risiko terkena sindrom Reye yaitu pembengkakan di otak dan liver. Segera temui dokter jika terjadi gejala awal sindrom Reye pada anak seperti mual dan muntah.
Lansia akan lebih sensitif terhadap efek samping aspirin, terutama pendarahan lambung dan maag.
Informasikan pada dokter bila Anda sedang hamil atau merencanakan kehamilan. Minum aspirin di trimester akhir kehamilan dapat menyebabkan pendarahan pada ibu hamil atau janin saat persalinan.
Informasikan pada dokter bila Anda sedang menyusui karena aspirin dapat terserap ke dalam ASI.

Dosis dan Aturan Pakai Aspirin
Dosis umum aspirin berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Dosis untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang
Dewasa: 300–900 mg, 4–6 jam sekali. Dosis maksimal 4.000 mg per hari. Aspirin untuk nyeri umumnya digunakan dalam jangka pendek, dan penggunaan jangka panjang harus dikonsultasikan dengan dokter.

Dosis untuk mengatasi serangan jantung, stroke ringan, dan angina pektoris
Dewasa: 150–300 mg. Dosis dapat disesuaikan berdasarkan kondisi pasien.
Dosis untuk mencegah penyakit kardiovaskular
Dewasa: 75–150 mg sekali sehari. Pengobatan ini dikonsumsi untuk jangka panjang. Dosis hingga 300 mg sehari mungkin diperlukan tergantung kondisi pasien.
Manfaat Aspirin
Aspirin (acetylsalicylic acid) adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang memiliki berbagai manfaat, baik untuk meredakan nyeri maupun mencegah penyakit. Obat ini efektif digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang, seperti nyeri otot, sakit gigi, flu, sakit kepala, dan nyeri sendi akibat artritis.
Obat ini juga dapat mencegah serangan jantung, stroke, angina (nyeri dada akibat aliran darah yang berkurang ke jantung), penggumpalan darah, dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Meski bermanfaat, penggunaan aspirin, terutama untuk pencegahan jangka panjang, harus berdasarkan rekomendasi dokter karena ada risiko efek samping, seperti perdarahan gastrointestinal.
Cara Menggunakan Aspirin dengan Benar
Minum obat ini sesuai dengan instruksi dokter. Jangan minum obat lebih banyak atau meminumnya lebih lama dari yang disarankan kecuali direkomendasikan oleh dokter Anda.
Minum obat dengan segelas air putih di waktu yang sama setiap hari. Jangan menghancurkan atau mengunyah tablet karena akan meningkatkan risiko efek samping.
Obat pereda nyeri bekerja paling optimal jika dikonsumsi saat tanda awal nyeri muncul. Jika Anda menunggu sampai rasa sakitnya semakin parah, obatnya mungkin tidak akan bekerja dengan maksimal.
Anda tidak disarankan mengonsumsi obat ini untuk meredakan nyeri selama lebih dari 10 hari. Anda juga sebaiknya tidak menggunakan obat ini untuk meredakan demam lebih dari 3 hari. Konsultasikan pada dokter bila kondisi Anda tidak kunjung membaik.
Jika Anda melewatkan satu dosis aspirin, lewati dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal pemberian dosis rutin Anda. Jangan minum dua dosis sekaligus.
Interaksi Aspirin dengan Obat Lain
Aspirin tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan cidofovir, ketorolac, dan probenecid.
Obat yang dapat berinteraksi dengan aspirin di antaranya obat diabetes dan glaukoma (acetazolamide, methazolamide), obat asam urat, obat pengencer darah (warfarin, heparin, apixaban), obat osteoporosis (alendronate), dan obat diare (bismuth subsalicylate).
Aspirin juga dapat berinteraksi dengan obat herbal yang mengandung ginkgo biloba, bawang putih, jahe, feverfew, dan berangan kuda (horse chestnut).
Aspirin dapat berinteraksi dengan OAINS lainnya (ibuprofen atau naproxen). Minum aspirin bersamaan dengan OAINS lain akan menurunkan manfaat aspirin untuk mencegah serangan jantung dan stroke.
Aspirin dapat mempengaruhi hasil beberapa tes laboratorium, yang mungkin menyebabkan hasil yang tidak akurat. Informasikan petugas laboratorium dan dokter bahwa Anda sedang menggunakan aspirin sebelum melakukan tes.
Jangan merokok dan minum alkohol selama mengonsumsi aspirin karena akan meningkatkan risiko pendarahan lambung.

Efek Samping dan Bahaya Aspirin
Aspirin dapat menimbulkan efek samping ringan dan serius.
Efek samping umum
Sakit kepala
Nafsu makan berkurang
Mual
Sakit perut
Heartburn
Efek samping serius
Telinga berdenging atau kehilangan pendengaran
Kebingungan, halusinasi, napas cepat, kejang-kejang
Mual parah, muntah-muntah, disertai dengan nyeri perut
Pup berdarah, batuk darah, atau muntah yang terlihat seperti ampas kopi
Urine berwarna merah atau cokelat
Timbul bercak merah atau ungu di kulit
Demam yang berlangsung selama lebih dari 3 hari
Nyeri atau bengkak lebih dari 10 hari
Pembengkakan pada kelenjar getah bening
Gangguan pada ginjal: buang air kecil sedikit, pembengkakan pada pergelangan kaki, tangan, atau telapak kaki
Gangguan pada liver: nyeri perut di kanan atas, mual, pup berwarna terang, kulit dan mata kuning, lemas dan lesu yang tidak wajar
Reaksi alergi: ruam kulit, gatal-gatal, bintik-bintik, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
Hentikan penggunaan aspirin dan segera periksakan diri ke dokter bila efek samping serius terjadi pada Anda.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!

Leave a comment

Explore
Drag