Skip links

Astaxanthin

Astaxanthin

Astaxanthin adalah antioksidan karotenoid yang ditemukan pada ikan salmon, kerang, udang, dan alga jenis tertentu. Antioksidan ini dapat melindungi sel dari kerusakan juga meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.

Astaxanthin
Merek dagang Astaxanthin antara lain: Xidane, Axamed, Oculex AX, Agarillus, Goldtrion, Ascavin, Matovit AX, Astavip, Skinast, Asthin Force, Axtan, Glutasol, Truxanthin, R-Xanthin, dan Vitastin
Astaxanthin
Apa itu Astaxanthin?
Golongan: Obat bebas
Kategori:Suplemen
Manfaat: Meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melawan peradangan, serta meningkatkan kesehatan jantung, otak, dan kulit
Digunakan oleh: Dewasa
Ibu Hamil: Astaxanthin termasuk dalam kategori N (belum dikategorikan). Belum ada studi mengenai penggunaan Astaxanthin pada ibu hamil sehingga penggunaannya tidak diperbolehkan.
Ibu Menyusui: Penelitian penggunaan Astaxanthin pada ibu menyusui tidak tersedia. Dikhawatirkan kandungan obat terekskresi ke ASI. Oleh karena itu, konsultasi ke dokter sebelum menggunakan obat.
Anak-anak: Obat ini hanya dianjurkan untuk orang dewasa.
Bentuk obat: Kaplet, kapsul, dan tablet.
Peringatan Sebelum Menggunakan Astaxanthin
Beri tahu kondisi kesehatan atau riwayat penyakit yang pernah dimiliki pada dokter sebelum menggunakan Astaxanthin.
Dokter kemungkinan besar tidak merekomendasikan Anda untuk menggunakan suplemen ini jika memiliki kondisi berikut.
Hamil dan menyusui.
Reaksi alergi parah terhadap Astaxanthin.
Lansia di atas 65 tahun karena lebih tinggi mengalami efek samping.
Anak-anak.
Beri tahu dokter mengenai obat, suplemen, atau obat herbal yang Anda gunakan untuk menghindari interaksi obat.
Dosis dan Aturan Pakai Astaxanthin
Dosis umum Astaxanthin berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Tablet, kaplet, dan kapsul
Dewasa: Minum 4–18 mg per hari dengan durasi pengobatan maksimal 12 minggu.
Dosis dan durasi penggunaan obat dapat disesuaikan dengan arahan dokter maupun apoteker.
Manfaat Astaxanthin
Perlu dipahami bahwa Astaxanthin yang mengandung antioksidan dapat memberikan manfaat optimal jika digunakan sesuai aturan. Meski begitu, manfaatnya tidak bisa menggantikan obat utama yang diresepkan oleh dokter.
Misalnya, jika Anda memiliki kadar kolesterol tinggi dan dokter telah meresepkan obat penurun kolesterol, Anda tetap harus meminum obat yang diberikan dokter.
Penggunaan Astaxanthin dalam kasus ini bersifat sebagai penunjang dan hanya digunakan jika dokter memberikan lampu hijau.
Astaxanthin merupakan pigmen merah yang termasuk dalam kelompok antioksidan yang disebut karotenoid. Zat ini terdapat pada alga tertentu dan menyebabkan warna merah muda pada ikan salmon, udang, dan kerang.
Beberapa penelitian menunjukkan beberapa potensinya dalam kesehatan karena perannya sebagai antioksidan.
Berikut beberapa khasiat Astaxanthin menurut beberapa studi yang masih terbatas.
1. Meningkatkan daya tahan tubuh
Sistem imun menjaga tubuh dari infeksi virus, bakteri, jamur, dan parasit yang menyebabkan penyakit. Bila sistem imun bekerja secara optimal, tubuh Anda senantiasa sehat. Sebaliknya, sistem imun yang lemah dapat menyebabkan Anda mudah sakit.
Seperti kebanyakan antioksidan, Astaxanthin punya potensi dalam meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh sehingga menurunkan risiko Anda tertular penyakit, seperti flu dan pilek.
2. Memperlambat penuaan kulit
Polusi, debu, radiasi sinar matahari dapat menjadi musuh bagi kulit Anda. Pasalnya, zat tersebut termasuk ke dalam radikal bebas yang menimbulkan stres dan kerusakan pada kulit.
Menurut penelitian, Astaxanthin punya khasiat dalam melindungi kulit dari paparan radikal bebas. Efeknya ini dapat memperlambat kemunculan tanda-tanda penuaan.
3. Berpotensi menurunkan kolesterol
Kolesterol memang dibutuhkan tubuh, seperti mendukung fungsi hai dan melindungi membran sel. Akan tetapi, jenis kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL) atau kolesterol jahat yang berlebihan dapat membentuk plak dan menyumbat pembuluh darah.
Astaxanthin punya potensi meningkatkan kadar kolesterol lipoprotein densitas tinggi (HDL) atau baik dan menurunkan kadar trigliserida.
4. Memberikan perlindungan pada otak
Seiring bertambahnya usia dan paparan radikal bebas, membuat fungsi otak mengalami penurunan. Menurut studi, penggunaan Astaxanthin meningkatkan koordinasi tangan-mata, pemrosesan informasi, dan mengurangi kelelahan mental atau fisik.
Selain minum Astaxanthin, pemenuhan antioksidan juga bisa Anda lakukan dengan mengonsumsi sumber makanan aslinya, seperti ikan salmon, kerang, dan udang.
Cara Menggunakan Astaxanthin dengan Benar
Agar manfaatnya optimal, ikuti cara penggunaan Astaxanthin yang benar seperti berikut.
Ikuti penggunaan obat berdasarkan aturan pakai yang tertera di kemasan atau sesuai dengan arahan dokter/apoteker.
Jangan menggandakan dosis atau mengurangi dosis yang sudah ditetapkan.
Minum obat di waktu yang sama setiap harinya agar Anda tidak melewatkan dosis.
Jika dosis terlewat, Anda bisa segera minum obat setelah mengingatnya. Hindari menggandakan dosis di waktu minum obat selanjutnya.
Minum obat dengan segelas air setelah makan untuk menghindari masalah pencernaan.
Jangan berbagi obat dengan orang lain dan jangan mengonsumsi obat milik orang lain.
Simpan obat di tempat yang sejuk dan kering, hindari sinar matahari langsung, serta jauhkan dari anak-anak dan binatang peliharaan.
Interaksi Astaxanthin dengan Obat Lain
Astaxanthin dapat menimbulkan interaksi jika digunakan dengan obat lain. Berikut ini adalah obat yang dapat berinteraksi dengan Astaxanthin:.
Pengencer darah. Ada laporan tentang potensi interaksi antara astaxanthin dan pengencer darah, seperti warfarin. Menggabungkan obat-obatan ini dapat meningkatkan risiko memar parah dan perdarahan.
Obat kolesterol. Astaxanthin dapat memengaruhi kadar kolesterol Anda. Obat ini dapat memiliki efek aditif dengan obat kolesterol, seperti statin dan asam lemak omega-3.
Obat pendukung kekebalan tubuh. Astaxanthin mungkin memiliki efek pada sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, hati-hati menggunakan obat, seperti adalimumab yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Di samping itu, beberapa obat di bawah ini juga dapat menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan Astaxanthin:
Ketoconazole
Ondansetron
Verapamil
Diltiazem
Losartan
Fentanyl
Ketamine
Etoposide
Phenobarbital
Dexamethasone
Interaksi obat dapat menimbulkan penurunan efektivitas obat, dosis ganda, atau malah menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Daftar obat di atas tidak mencakup semua obat yang berinteraksi dengan Anuric. Supaya penggunaan obat tetap aman, beritahu dokter mengenai obat-obatan apa saja yang Anda gunakan.
Efek Samping dan Bahaya Astaxanthin
Astaxanthin umumnya aman tanpa efek samping jika dikonsumsi bersama makanan dan diminum sesuai dosis. Akan tetapi, ada pula beberapa orang yang mengalami efek samping umum, seperti diare.
Bila Astaxanthin digunakan dalam dosis tinggi, kemungkinan bisa menyebabkan gejala berikut:
Diare parah
Feses berwarna merah
Reaksi alergi parah meliputi ruam, gatal, dan sesak napas.
Jika Anda mengalami gejala di atas dan mengkhawatirkan kondisinya, hentikan penggunaan suplemen dan segera periksakan diri ke dokter.

Leave a comment

Explore
Drag