Atropin
Atropin adalah obat golongan antikolinergik untuk mengobati denyut jantung lambat (bradikardi), keracunan insektisida, dan masalah pencernaan (IBS, dispepsia, dan divertikulitis).
Atropin
Merek dagang Atropin antara lain: Atropine, Atropine Sulfate
Atropin
Apa itu Atropin?
Golongan: Obat keras
Kategori: Obat antikolinergik
Manfaat: Obat untuk mengobati bradikardi, dispepsia, irritable bowel syndrome, divertikulitis, dan keracunan insektisida.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak
Ibu Hamil: Atropin termasuk dalam kategori C. Itu artinya, studi pada hewan menunjukkan risiko pada janin namun belum ada studi yang dilakukan pada ibu hamil. Oleh sebab itu, ibu hamil wajib berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat.
Ibu Menyusui: Atropin dalam terserap ke dalam ASI dalam jumlah yang kecil. Sebaiknya konsultasikan lebih dahulu dengan dokter mengenai keamanan menggunakan obat selama menyusui bayi.
Bentuk obat: Tablet dan injeksi
Peringatan Sebelum Menggunakan Atropin
Sebelum Anda menggunakan obat Atropin, ikuti perhatikan beberapa hal berikut:
Beritahu dokter jika Anda memiliki alergi pada obat tertentu.
Informasikan dokter obat-obatan yang Anda gunakan, seperti obat resep, suplemen, atau obat herbal.
Atropin tidak memiliki Peringatan Kotak FDA maupun indikasi absolut apa pun. Beberapa kondisi memiliki status peringatan. Namun, kontraindikasi relatif diabaikan oleh kebutuhan klinis, terutama pada pasien yang tidak stabil atau keracunan.
Atropin dapat menyebabkan perubahan denyut jantung. Bila anda memiliki atau pernah mengalami penyakit jantung koroner, iskemia miokard akut, gagal jantung kongestif, takikardia, atau hipertensi, wajib memberitahukan kondisi ini pada dokter.
Informasikan juga ke dokter bila Anda memiliki masalah kesehatan, seperti
PPOK, glaukoma, penyakit obstruktif (uropati, megakolon toksik, ileus paralitik, stenosis pilorus, hipertrofi prostat), miastenia gravis, atau dalam situasi dengan paparan panas lingkungan.
Penggunaan obat pada lansia memerlukan perhatian ekstra dari dokter dan keluarga.
Selama masa pengobatan Atropin hindari alkohol dan merokok karena keduanya dapat memicu interaksi obat dan efek samping.
Anda mungkin merasa mengantuk atau pusing. Jangan mengemudi, menggunakan mesin, atau melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi.
Mulut Anda mungkin menjadi kering. Mengunyah permen karet tanpa gula dan minum banyak air dapat membantu. Hubungi dokter Anda jika masalahnya tidak kunjung hilang atau parah.
Dosis dan Aturan Pakai Atropin
Dosis umum Atropin berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Tablet
Tujuan: Mengobati IBS, divertikulitis, dan dispepsia
Dewasa: Minum 0,6–1,2 mg, 1 kali sehari, dikonsumsi pada malam hari sebelum tidur.
Injeksi
Tujuan: Mengobati bradikardia
Anak-anak: 0,5 mg, setiap 3–5 menit. Dosis maksimal 3 mg.
Dewasa: Pada keracunan ringan, direkomendasikan dosis awal 1-2 mg melalui injeksi intravena (IV) setiap 5-60 menit diikuti dengan dosis berikutnya 2 mg melalui injeksi IV atau intramuskular (IM) setiap 5-60 menit sampai tanda dan gejala mereda. Sementara pada keracunan sedang sampai berat, direkomendasikan dosis awal 2-6 mg melalui injeksi IV diikuti dengan dosis berikutnya 2-6 mg melalui injeksi IV/IM setiap 5-60 menit sampai tanda dan gejala mereda dengan dosis maksimal 50 mg dalam 24 jam pertama.
Injeksi
Tujuan: Mengobati keracunan insektisida
Dewasa: 0,5 mg, setiap 3–5 menit. Dosis maksimal 3 mg.
Manfaat Atropin
Atropin adalah obat antikolinergik yang cara kerjanya menghambat asetilkolin (zat kimia pengantar sinyal antarsel saraf. Efeknya dapat melemaskan usus, meningkatkan denyut jantung, serta mengurangi produksi lendir pada saluran pernapasan dan organ pencernaan.
Obat ini digunakan untuk mengobati banyak masalah kesehatan, seperti:
Bradycardia, yakni kondisi jantung yang berdetak lebih lambat dari jumlah denyut normal. Orang dengan kondisi ini biasanya mengalami gejala tubuh lemas, sakit kepala, nyeri dada, jantung berdebar, dan sesak napas.
Keracunan insektisida yang ditunjukkan dengan gejala mual, muntah, sakit kepala, sesak napas, dan kejang.
Irritable bowel syndrome (IBS) yaitu kelainan iritasi pada saluran pencernaan yang menimbulkan gejala diare, sembelit, perut kembung, dan kram perut yang intens.
Diverticulitis yakni peradangan pada kantong-kantong kecil yang menonjol yang bisa terbentuk di usus. Gejalanya meliputi BAB berdarah, sakit perut, demam, dan kehilangan nafsu makan.
Dispepsia adalah kumpulan gejala tidak nyaman pada perut, dikenal juga dengan mag atau masalah asam lambung. Gejalanya bervariasi meliput perut mulas, perut kembung, dan sensasi terbakar di sekitar ulu hati (heartburn).
Cara Menggunakan Atropin dengan Benar
Agar manfaatnya optimal, ikuti cara penggunaan Atropin tablet dan injeksi yang benar seperti berikut.
Ikuti penggunaan obat sesuai aturan pakai yang tersedia pada label kemasan atau arahan dokter/apoteker.
Minum obat di waktu yang sama setiap harinya agar tidak melewatkan dosis.
Jika melewatkan dosis, jangan menggandakan dosis di waktu minum obat selanjutnya.
Hindari mengurangi atau menambahkan dosis yang sudah ditentukan.
Jangan berhenti minum obat tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Konsumsi obat dengan atau tanpa makan dan minum segelas air putih.
Simpan obat di tempat yang kering, sejuk, dan hindari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan dari anak-anak dan hewan peliharaan.
Atropin sediaan injeksi disuntikkan ke otot, vena, atau di bawah kulit. Obat ini biasanya diberikan oleh tenaga kesehatan profesional di rumah sakit atau klinik.
Jika Anda mendapatkan obat ini di rumah, Anda akan diajari cara menyiapkan dan menyuntikkan obat. Namun jika Anda ragu, pemberian obat bisa diserahkan sepenuhnya kepada tenaga kesehatan profesional.
Penting untuk meletakkan jarum suntik bekas pakai di wadah khusus untuk benda tajam. Jangan membuangnya di tempat sampah. Jika Anda tidak memiliki wadah khusus untuk benda tajam, hubungi apoteker atau penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkannya.
Interaksi Atropin dengan Obat Lain
Anda tidak diperkenankan menggunakan obat Atropin bersamaan dengan obat berikut:
Atomoxetine
Barbiturat, seperti fenobarbital
Benztropine
Donepezil
Efedra
Galantamine
Glutethimide
Pralidoxime
Rivastigmine
Tacrine
Tegaserod
Domperidone
Metoclopramide
Ketoconazole
Selain itu, Anda juga tidak boleh menggunakan obat Atropin dengan golongan obat berikut:
Obat untuk masalah mental dan gangguan psikotik
Obat untuk penyakit Parkinson
Beberapa obat untuk hidung tersumbat, pilek, atau alergi
Obat stimulan untuk gangguan perhatian, penurunan berat badan, atau untuk tetap terjaga
Suplemen vitamin K
Daftar obat di atas mungkin tidak menjelaskan semua kemungkinan interaksi. Jadi, beritahu dokter atau apoteker mengenai obat yang sedang Anda gunakan, baik itu obat resep, suplemen, atau obat herbal.
Efek Samping dan Bahaya Atropin
Efek samping Atropin yang ringan biasanya tidak memerlukan perhatian medis. Namun, Anda tetap harus periksakan diri ke dokter jika efek samping tidak kunjung membaik atau semakin memburuk.
Berikut efek samping umum dari penggunaan Atropin:
Sembelit
Mulut kering
Mual dan muntah
Wajah atau kulit memerah dalam waktu 15 hingga 20 menit setelah penyuntikan
Efek samping dapat terjadi meskipun Anda tidak lagi menggunakan obat ini. Hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping serius seperti berikut:
Cemas dan gelisah
Gangguan penglihatan
Kebingungan
Detak jantung cepat atau lambat
Pusing dan sensasi ingin pingsan
Halusinasi
Hilang ingatan
Ucapan tidak jelas
Kesulitan buang air kecil atau perubahan jumlah air seni
Tubuh kelelahan ekstrem
Kulit memerah, melepuh, mengelupas atau mengendur, termasuk di dalam mulut
Anda bisa saja mengalami reaksi alergi sehingga perlu menghentikan pengobatan dan meminta pertolongan medis segera. Berikut beberapa tanda yang harus diwaspadai:
Ruam kulit
Gatal-gatal
Pembengkakan pada wajah, bibir, atau lidah
Sesak napas.