Azathioprine
Azathioprine adalah obat yang membantu mengendalikan sistem kekebalan tubuh dan mencegah penolakan dari tubuh setelah transplantasi organ.
Merek Dagang Azathioprine
Merk dagang Azathioprine antara lain: Imuran
Apa Itu Azathioprine
Apa itu azathioprine?
Golongan: Obat resep.
Kategori: Imunosupresan.
Manfaat: Manfaat utama azathioprine adalah untuk mencegah tubuh menolak organ baru setelah transplantasi dan untuk mengobati kondisi autoimun seperti lupus, penyakit Crohn, dan rheumatoid arthritis.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak.
Ibu Hamil: Azathioprine dapat digunakan oleh ibu hamil, tetapi penggunaannya harus diawasi ketat oleh dokter. Dalam beberapa kasus, manfaat penggunaan azathioprine lebih besar dibandingkan risikonya bagi ibu hamil, terutama jika kondisi medis yang diobati membahayakan nyawa. Namun, perlu diingat bahwa azathioprine dapat menimbulkan risiko pada janin, sehingga keputusan penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati.
Ibu Menyusui: Penggunaan azathioprine oleh ibu menyusui juga harus dipantau oleh tenaga medis. Azathioprine bisa masuk ke dalam ASI dan mungkin membahayakan bayi yang sedang disusui. Konsultasikan dengan dokter untuk mempertimbangkan manfaat dan risikonya sebelum menggunakan obat ini selama menyusui.
Bentuk obat: Azathioprine tersedia dalam bentuk tablet yang diminum atau dalam bentuk suntikan yang diberikan oleh tenaga medis.
Peringatan Sebelum Menggunakan Azathioprine
Sebelum menggunakan azathioprine, penting untuk mengetahui beberapa peringatan:
Azathioprine harus digunakan di bawah pengawasan dokter. Dokter akan memantau kondisi Anda secara berkala, terutama melalui tes darah, untuk memastikan obat ini bekerja dengan baik dan tidak menyebabkan masalah serius.
Jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap azathioprine atau bahan lain dalam obat ini, beritahu dokter sebelum memulai pengobatan. Reaksi alergi bisa berbahaya jika diabaikan.
Ibu hamil dan menyusui harus berhati-hati dalam menggunakan azathioprine. Obat ini bisa mempengaruhi perkembangan janin dan bayi yang sedang disusui, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan menggunakan obat ini.
Azathioprine dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi. Jika Anda terkena infeksi atau merasa gejala infeksi, seperti demam atau batuk yang tidak kunjung sembuh, segera hubungi dokter.
Selama penggunaan azathioprine, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menjalani tes darah secara rutin. Tes ini penting untuk memantau jumlah sel darah dan memastikan fungsi hati Anda tetap baik.
Azathioprine dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Karena itu, Anda harus melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung dengan menggunakan tabir surya dan pakaian pelindung saat berada di luar ruangan.
Penggunaan azathioprine dalam jangka waktu lama mungkin meningkatkan risiko terkena kanker, terutama jenis kanker yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh, seperti limfoma.
Dosis dan Aturan Pakai Azathioprine
Dosis azathioprine akan berbeda untuk setiap orang, tergantung pada kondisi yang diobati dan respon tubuh terhadap obat ini. Berikut adalah beberapa panduan umum dalam penggunaan azathioprine:
Untuk pasien yang menjalani transplantasi organ, dosis awal azathioprine biasanya sekitar 3 hingga 5 mg per kilogram berat badan per hari.
Bagi penderita penyakit autoimun, seperti lupus atau rheumatoid arthritis, dosis biasanya lebih rendah, sekitar 1 hingga 3 mg per kilogram berat badan per hari.
Obat ini diminum sekali atau dua kali sehari, sesuai dengan petunjuk dokter. Jangan menghentikan penggunaan azathioprine tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, karena hal ini bisa memperburuk kondisi medis Anda.
Manfaat Azathioprine
Azathioprine memiliki manfaat yang penting, terutama untuk orang yang membutuhkan kontrol terhadap sistem kekebalan tubuh mereka. Berikut beberapa manfaat utama azathioprine:
Mencegah penolakan organ: Setelah menjalani transplantasi organ, tubuh dapat menolak organ baru sebagai benda asing. Azathioprine membantu mencegah reaksi penolakan ini dengan menekan sistem kekebalan tubuh.
Mengatasi penyakit autoimun: Pada penyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis, atau penyakit Crohn, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri. Azathioprine membantu mengurangi kerusakan dengan menekan aktivitas sistem kekebalan tubuh yang berlebihan.
Mengurangi peradangan: Dalam kondisi autoimun, peradangan kronis sering menjadi masalah besar. Dengan mengontrol sistem kekebalan, azathioprine dapat membantu mengurangi peradangan yang terjadi pada tubuh.
Cara Menggunakan Azathioprine dengan Benar
Agar obat azathioprine bekerja dengan efektif dan meminimalkan risiko efek samping, penting untuk mengikuti cara penggunaan yang tepat sesuai petunjuk dokter. Berikut beberapa panduan penting yang perlu diperhatikan saat menggunakan azathioprine:
Azathioprine sebaiknya diminum secara teratur setiap hari pada waktu yang sama. Konsistensi dalam waktu konsumsi membantu menjaga kadar obat dalam tubuh tetap stabil dan meningkatkan efektivitas pengobatan. Jika Anda diminta untuk minum obat ini sekali sehari, pilih waktu yang mudah diingat, misalnya pagi hari setelah sarapan, untuk memudahkan Anda membangun kebiasaan.
Anda bisa mengonsumsi azathioprine dengan atau tanpa makanan. Namun, jika Anda mengalami gangguan lambung seperti mual atau sakit perut saat meminumnya dalam keadaan perut kosong, dianjurkan untuk meminumnya bersama makanan atau camilan ringan untuk mengurangi iritasi pada lambung.
Telan tablet azathioprine utuh dengan segelas air. Jangan menghancurkan, mengunyah, atau memecah tablet sebelum meminumnya, karena hal tersebut dapat mempengaruhi cara kerja obat dalam tubuh. Menghancurkan atau mengunyah tablet dapat menyebabkan obat dilepaskan terlalu cepat, sehingga meningkatkan risiko efek samping.
Selalu ikuti dosis yang telah diresepkan oleh dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter, karena perubahan dosis yang tidak tepat bisa berakibat buruk bagi kesehatan Anda. Jika dosis terlalu rendah, obat mungkin tidak efektif, sedangkan jika dosis terlalu tinggi, risiko efek samping bisa meningkat.
Jika Anda melewatkan satu dosis, minumlah segera setelah Anda ingat. Namun, jika sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan lanjutkan dengan dosis yang biasa. Jangan pernah menggandakan dosis untuk menggantikan dosis yang terlewat, karena hal ini dapat menyebabkan overdosis atau efek samping yang lebih serius.
Jangan menghentikan penggunaan azathioprine tanpa konsultasi dengan dokter, meskipun Anda merasa lebih baik atau tidak merasakan gejala lagi. Penghentian obat secara tiba-tiba dapat memperburuk kondisi Anda, terutama bagi pasien yang menggunakan azathioprine untuk penyakit autoimun atau setelah transplantasi organ. Dokter biasanya akan menyesuaikan dosis secara bertahap jika memang diperlukan penghentian obat.
Selama menggunakan azathioprine, perhatikan apakah Anda mengalami gejala yang tidak biasa seperti demam, nyeri tenggorokan, atau tanda-tanda infeksi lainnya. Karena obat ini menekan sistem kekebalan tubuh, Anda mungkin lebih rentan terhadap infeksi. Jika mengalami gejala seperti ini, segera hubungi dokter.
Simpan azathioprine di tempat yang kering, jauh dari paparan sinar matahari langsung dan kelembaban. Jangan menyimpannya di tempat yang terlalu panas, seperti di dalam mobil, atau terlalu lembab seperti di kamar mandi, karena bisa mengurangi efektivitas obat. Pastikan juga obat ini disimpan jauh dari jangkauan anak-anak.
Untuk memastikan azathioprine bekerja dengan baik dan tidak menyebabkan masalah serius, dokter Anda mungkin akan meminta Anda untuk melakukan tes darah secara teratur. Tes ini penting untuk memantau jumlah sel darah putih, sel darah merah, trombosit, dan fungsi hati selama Anda menggunakan azathioprine. Dengan hasil tes darah, dokter bisa menyesuaikan dosis atau menentukan apakah pengobatan perlu dilanjutkan.
Meski jarang, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap azathioprine. Tanda-tanda reaksi alergi bisa meliputi ruam kulit, gatal-gatal, pembengkakan, kesulitan bernapas, atau pusing parah. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera cari bantuan medis.
Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat menggunakan azathioprine dengan benar dan memaksimalkan manfaat obat sambil meminimalkan risiko efek samping. Selalu konsultasikan dengan dokter atau apoteker jika ada pertanyaan tentang penggunaan obat ini atau jika Anda mengalami masalah selama pengobatan.
Interaksi Azathioprine dengan Obat Lain
Azathioprine dapat berinteraksi dengan obat lain yang mungkin Anda konsumsi. Oleh karena itu, penting untuk memberitahu dokter tentang semua obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang Anda gunakan. Beberapa obat yang diketahui dapat berinteraksi dengan azathioprine adalah:
Allopurinol: Obat ini digunakan untuk mengobati asam urat. Jika digunakan bersamaan dengan azathioprine, dosis azathioprine mungkin perlu dikurangi untuk mencegah efek samping yang berbahaya.
Ribavirin: Obat ini digunakan untuk infeksi virus tertentu, seperti hepatitis. Kombinasi ribavirin dan azathioprine dapat meningkatkan risiko anemia.
Warfarin: Jika Anda menggunakan pengencer darah seperti warfarin, azathioprine bisa mempengaruhi efektivitasnya, sehingga perlu dilakukan pemantauan ketat oleh dokter.
Vaksin Hidup: Vaksin yang mengandung virus hidup, seperti vaksin untuk campak, gondongan, dan rubela, tidak boleh diberikan saat Anda menggunakan azathioprine, karena tubuh Anda mungkin tidak mampu melawan infeksi dari vaksin tersebut.
Efek Samping dan Bahaya Azathioprine
Azathioprine, seperti obat lainnya, dapat menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi meliputi:
Mual dan muntah
Diare
Penurunan jumlah sel darah
Gangguan fungsi hati
Ruam kulit
Meski jarang terjadi, ada beberapa efek samping serius yang harus diwaspadai saat menggunakan azathioprine:
Pankreatitis
Kanker
Jika Anda mengalami efek samping serius atau gejala yang tidak biasa saat menggunakan azathioprine, segera konsultasikan dengan dokter.
Dengan mengikuti panduan di atas, penggunaan azathioprine bisa dilakukan dengan lebih aman dan efektif. Pastikan Anda selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat ini untuk memastikan pengobatan berjalan dengan baik.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan Anda, ya!