Betamethasone
Betamethasone adalah obat untuk meredakan reaksi alergi pada kulit, mengurangi peradangan pada tubuh, hingga mengurangi pembengkakan di area kulit.
Merek Dagang Betamethasone
Merek dagang betamethasone adalah Betamethasone Valerate 0,1% dan Betamethasone Dipropionate 0,05%.
Apa Itu Betamethasone
Apa itu betamethasone?
Golongan: Obat resep.
Kategori: Kortikosteroid topikal
Manfaat: Mengurangi gejala peradangan pada tubuh seperti kulit gatal dan kemerahan
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak.
Betamethasone untuk ibu hamil: Kandungan betamethasone terbukti memicu efek samping terhadap janin berdasarkan studi pada hewan. Konsumsi obat ini hanya jika manfaatnya lebih besar dibandingkan risiko. Konsultasi dengan dokter sebelum pemakaian dan hanya dipakai untuk area peradangan yang kecil.
Betamethasone untuk ibu menyusui: Konsultasi dengan dokter sebelum konsumsi karena Betamethasone yang masuk ke tubuh dapat terserap oleh ASI. Pemakaian obat ini untuk masalah puting ketika menyusui tidak disarankan.
Bentuk obat: Krim
Peringatan Sebelum Menggunakan Betamethasone
Sebelum menggunakan Betamethasone untuk mengatasi gangguan pada kulit Anda, perhatikan dulu beberapa hal berikut:
Jika Anda sedang mengalami penyakit infeksi seperti infeksi jamur atau herpes, konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Hindari menggunakan obat ini jika Anda memiliki alergi terhadap kandungan Betamethasone., termasuk pengawet atau bahan dasar krim. Reaksi alergi yang dapat muncul yaitu gatal-gatal, ruam, hingga pembengkakan.
Gunakan Betamethasone hanya pada area kulit tertentu yang aman. Kecuali atas saran dokter, area sensitif seperti wajah, leher, dan lipatan kulit tidak disarankan karena risiko kulit menipis lebih tinggi.
Karena risiko penularan infeksi dapat tertular melalui kontak, sebisa mungkin hindari kontak langsung dengan pengidap infeksi seperti cacar air agar tidak tertular.
Hindari penggunaan obat untuk menyembuhkan gangguan dermatitis di area mulut.
Jangan gunakan obat pada luka yang besar atau infeksi kulit parah sebelum konsultasi dengan dokter.
Penggunaan Betamethasone pada area tubuh yang luas dan jangka panjang dapat memicu efek samping. Pakai obat sesuai petunjuk dan segera beri tahu dokter jika gangguan kulit tidak mereda.
Jika mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi Betamethasone, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Dosis dan Aturan Pakai Betamethasone
Berikut adalah dosis dan aturan pakai Betamethasone untuk setiap varian produknya:
Betamethasone Valerate 0,1%
Pakai krim pada kulit yang mengalami inflamasi atau peradangan sebanyak 1-3 kali per hari. Lakukan hingga gejala mereda dengan batas penggunaan selama 4 minggu untuk orang dewasa dan 5 hari untuk anak-anak.
Betamethasone Dipropionate 0,05%
Pakai krim pada kulit yang mengalami gangguan sebanyak 2-3 kali per hari. Dosis ini berlaku untuk dewasa maupun anak-anak.
Untuk kondisi atau penyakit lainnya, ikuti petunjuk pada kemasan dan arahan dokter agar tidak memicu efek samping yang berbahaya.
Manfaat Betamethasone
Sebagai obat topikal, Betamethasone berguna untuk mengurangi peradangan, khususnya untuk area permukaan atau kulit yang terlihat kemerahan, kering, hingga bengkak. Beberapa gangguan lain yang dapat diatasi oleh obat ini yaitu:
Dermatitis kontak: Dengan menekan respons inflamasi tubuh, Betamethasone dapat meredakan peradangan kulit yang disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya dermatitis.
Dermatitis Seboroik: Mirip seperti dermatitis kontak, Betamethasone mengurangi peradangan sehingga gejala dermatitis seboroik seperti wajah yang merah dan bersisik menjadi teratasi.
Psoriasis: Betamethasone bekerja dengan mengurangi pertumbuhan sel kulit yang berlebihan sehingga kulit tidak gampang mengelupas seperti yang terjadi pada penderita psoriasis.
Reaksi alergi: Lewat respons alergi yang ditekan oleh Betamethasone, masalah reaksi alergi Anda yang meliputi gatal atau ruam akibat terpapar alergen dapat terobati.
Lichen planus: Betamethasone mampu mengurangi peradangan sehingga lichen planus, kondisi di mana kulit dan selaput lendir mengalami peradangan serta gatal-gatal, bisa diatasi dengan baik.
Cara Menggunakan Betamethasone dengan Benar
Cara memakai Betamethasone cukup sederhana. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Pastikan bagian kulit yang bermasalah sudah dicuci bersih dan jangan lupa cuci tangan Anda juga.
Pakai krim atau salep pada bagian kulit tersebut secukupnya secara tipis dan merata.
Biarkan selama beberapa saat hingga meresap ke dalam kulit. Cuci tangan kembali sebelum melanjutkan aktivitas tanpa membasahi bagian yang sedang diobati.
Di samping cara penggunaan, ada beberapa panduan umum lainnya yang perlu Anda perhatikan:
Jika waktu penggunaan Betamethasone obat terlewat jauh, cukup ikuti jadwal penggunaan berikutnya tanpa menggandakan dosisnya.
Kurangi dosis secara bertahap sesuai anjuran dokter. Tidak disarankan untuk berhenti penggunaan secara tiba-tiba karena dapat memicu kondisi yang tidak diinginkan.
Kecuali atas panduan dokter, hindari mengoles Betamethasone pada area kulit sensitif seperti mulut, mata, dan hidung. Bilas dengan air jika tidak sengaja terkena bagian tersebut.
Hindari penggunaan plester, perban, atau sejenisnya setelah menggunakan Betamethasone kecuali atas saran dokter.
Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan simpan obat di tempat yang terhindar dari panas sinar matahari.
Interaksi Betamethasone dengan Obat Lain
Penggunaan Betamethasone sebagai obat kortikosteroid topikal dengan obat lainnya perlu diwaspadai karena dapat memicu interaksi dan reaksi yang tidak diinginkan, contohnya:
Jika dikonsumsi bersamaan dengan beberapa jenis obat, Betamethasone justru dapat mengurangi efektivitas dari obat tersebut. Hubungi dokter terlebih dulu terutama jika Anda sedang dalam mengonsumsi obat untuk penggumpalan darah, diabetes, kejang, atau HIV.
Penggunaan obat antijamur atau obat diuretik dengan Betamethasone dapat meningkatkan risiko berkurangnya kalium pada tubuh atau disebut juga hipokalemia.
Khasiat Betamethasone dapat berkurang apabila dikonsumsi bersamaan dengan obat seperti primidone, rifampicin, atau mifepristone.
Pemakaian Betamethasone dengan obat kortikosteroid oral atau injeksi dapat memicu efek samping seperti meningkatnya gula darah hingga hipertensi.
Interaksi berbahaya dapat muncul jika konsumsi kortikosteroid dibarengi dengan vaksin tertentu seperti vaksin campak atau TBC.
Antibiotik topikal seperti neomycin yang digunakan bersamaan dengan Betamethasone dapat memicu risiko bagi kulit, terutama jika kulit mengalami luka yang terbuka.
Perlu diingat bahwa Betamethasone umumnya tidak memicu interaksi obat karena penggunaannya di permukaan tubuh. Tapi, informasikan dokter jika Anda sedang menggunakan krim atau salep lainnya sebelum memakai Betamethasone.
Efek Samping dan Bahaya Betamethasone
Beberapa efek samping dapat muncul dari penggunaan Betamethasone yang tidak tepat, seperti:
Terdapat iritasi, memar, atau bengkak terutama pada bagian kulit yang bermasalah.
Durasi penyembuhan luka pada kulit lebih lama dari seharusnya.
Kulit terasa gatal, menipis, dan lebih hangat.
Kemerahan wajah kronis (rosacea) dan muncul jerawat.
Rambut tumbuh lebih dari yang seharusnya pada area yang dioles obat.
Kulit mengalami berbagai infeksi seperti bakteri, virus, dan jamur.
Selain konsultasi dengan dokter dan membaca panduan penggunaan yang tepat, Anda dapat melakukan beberapa tindakan berikut untuk mencegah efek samping dari konsumsi obat kortikosteroid topikal seperti Betamethasone:
Periksa mata secara berkala ke dokter mata.
Lakukan olahraga yang cukup, pilih makanan yang sehat, dan konsumsi kalsium dan vitamin D yang cukup agar tulang tetap sehat dan kuat.
Pakai krim retinoid untuk mencegah risiko kulit menipis.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!